skip to main content

PENGALAMAN KECELAKAAN LALU LINTAS BERAT Sebuah Studi Kualitatif Fenomenologi

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Kecelakaan lalu lintas sebagai pengalaman yang menyakitkan dapat menyebabkan berbagai bentuk kerugian psikologis, seperti trauma, Acute Stress Disorder, Post-Traumatic Stress Disorder, gejala-gejala depresif, bahkan penurunan performa kerja. Namun, manusia dapat memberikan respon berbeda terhadap suatu pengalaman menyakitkan. Penelitian ini berusaha untuk memahami dan mengungkap bagaimana seorang penyintas kecelakaan lalu lintas berat memaknai kecelakaan yang dialaminya dan pengaruhnya terhadap kehidupan pasca kecelakaan. Penelitian ini mengkhususkan pada korban-korban kecelakaan yang mengalami luka yang menimbulkan bahaya maut atau membutuhkan perawatan di rumah sakit lebih dari 30 hari, mengalami kecelakaan dalam lima tahun terakhir, dan masih mampu bekerja serta menjalankan peran sosialnya. Penelitian menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam dan catatan lapangan sebagai metode pengumpulan data. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang diperoleh menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan subjek yang masih sadarkan diri setelah kecelakaan mengalami emotional shock dan ketidaknyamanan psikologis serta ketiga subjek memiliki motivasi sembuh yang dilatarbelakangi oleh berbagai hal dan pemaknaan terhadap kecelakaan yang mempengaruhi perubahan psikologis dan makna hidupnya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penemuan makna dibalik kecelakaan membawa subjek menemukan makna hidupnya dan membawa subjek pada kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan yang belum.
Fulltext View|Download
Keywords: kecelakaan lalu lintas; pengalaman; makna; kualitas hidup

Article Metrics:

  1. Amanda, G., & Marbun, J. (2014). Indonesia urutan pertama peningkatan kecelakaan lalu lintas. Diunduh dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/4/11/06/nem9nc-indonesia-urutan-pertama-peningkatan-kecelakaan-lalu-lintas
  2. Baranyi, A., dkk(2010).Relationship between posttraumatic stress disorder, quality of life, social support, and affective and dissociative status in severely injured accident victims 12 months after trauma. Psychosomatics, 51(3), 237-247. Doi: 10.1176/appi.psy.51.3.237
  3. Bastaman, H.D. (2007). Logoterapipsikologiuntukmenemukanmaknahidupdanmeraihhidupbermakna.Jakarta: Rajawali Press
  4. Carll, E. K. (2007). Trauma psychology issues in violence, disaster, health, & illness volume 1: Violence & disaster. Westport: Greenwood Publishing Group
  5. Diedericks, J.C. (2014).The effect of motor vehicle accident on careers and the work performance of victims.Journal of Industrial Psychology, 40(1),1-10. Doi: 10.4102/sajip.v40i1.1078
  6. Donahue, R. G. (2006). Predictors of posttraumatic distress in young adult motor vehicle accident survivor: gender similarities and differences. Dissertation. Departement of Psychology, State University of New York
  7. Durand, V. M.,& Barlow, D. H. (2006).Intisaripsikologi abnormal jilid 1. Yogyakarta: PustakaPelajar
  8. Frankl, V. E. (1984). Man’s search for meaning. New York: Washington Square Press
  9. Harrison, W. A. (1999). Psychological disorders as consequences of involvement in motor vehicle accidents: A discussion and recommendations for a research program. Clayton: Monash University Accident Research Centre
  10. Iriana, S. (2005). Derita cinta tak terbalas: proses pencarian makna hidup. Bandung: Jalasutra
  11. Ivey, A. E., D’Andrea, M., Ivey, Mary D., & Morgan, Lynn S. (2009). Theories of counseling & psychotherapy: A multicultural perspective sixth edition. Boston: Pearson Education
  12. Luluyan, T. T., Nathanael, R., Zulfan., Estrely, M., & Cahyono, M. (2007). Pemulihan trauma panduan praktis pemulihan trauma akibat bencana alam. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
  13. Puspasari, D.,&Alfian. (2012). Makna hidup penyandang cacat fisik postnatal karena kecelakaan. Jurnal Psikologi Klinis danKesehatanMental,3(2), 151-157. Diunduh dari http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/110810296_15v.pdf
  14. Putro, A.T. (2013).Dampakpsikologiskecelakaanlalulintas.Skripsi. Program SarjanaFakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
  15. Steger, M. F., Kashdan, T. B., Sullivan, B. A., & Lorentz, D. (2008).Understanding the search for meaning in life: personality, cognitive style, and the dynamic between seeking and experiencing meaning.Journal of Personality, 76(2), 199-228. Doi: 10.1111/j.1467-6494.2007.00484.x
  16. Tolstikova, K. (2003).Complicated grief following a significant loss:trauma symptomatology, search for meaning, self-reference, and death anxiety. Thesis.York University Toronto
  17. World Health Organization. (1997). WOQOL: Measuring Quality of Life. Diunduh dari http://www.who.int/mental_health/media/68.pdf
  18. World Health Organization.(2015). Road traffic injuries.Diunduhdari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs358/en/

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.