skip to main content

Pengalaman Menjalin Hubungan dengan Lawan Jenis pada Anak Korban Perceraian (Studi Kualitatif Fenomenologis Dewasa Awal yang Mengalami Perceraian Orangtua)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract

Anak seringkali menjadi korban dalam ketidakharmonisan dan perpecahan di dalam keluarga. Hal itu dapat membawa dampak negatif bagi anak tersebut ketika menginjak usia dewasa. Tujuan utama penelitian ini adalah memahami
pengalaman individu yang mengalami peceraian orangtua ketika menjalin hubungan dengan lawan jenis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis serta analisis serta analisis DFI
(Descriptive Fenomenological Individual). Subjek berjumlah tiga orang yang diperoleh dengan teknik purposif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek dalam menjalani hubungan dengan lawan jenisnya tidak terlepas dari pengalaman perceraian orangtua mereka. Konflik yang cukup rumit juga terjadi dalam perjalanan hubungan mereka. Dua subjek dalam penelitian ini mengalami konflik dengan sifat pasangan mereka, sementara satu subjek memiliki kriteria idaman yang cenderung menyulitkannya dalam menemukan pasangan yang sesuai untuk dirinya. Keterlibatan orangtua juga turut memberikan arahan kepada ketiga subjek dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Fulltext View|Download
Keywords: korban perceraian; hubungan dengan lawan jenis; divorce; intimate; young adult

Article Metrics:

  1. Al-Mighwar, M. (2006).Psikologi remaja. Bandung: CV Pustaka Setia
  2. Dagun, M.S. (2014). Psikologi keluarga.Jakarta: PT Rineka Cipta
  3. Emery, R. E. (2013). An encylopedia:Cultural sociology of divorce. Los Angeles : Sage Publications, Inc
  4. Fagan. F. P. & Churchill, A.(2012). The effect of divorce on children. Washington, DC: Marriage & Religion Reseach Institute
  5. Hurlock, E. B. (2013). Perkembangan anak Jilid 2 edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga
  6. Kertamuda.(2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  7. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta : Kencana
  8. Miller, S. R. (2012). Intimate Relationship, 6th edition. New York: McGraw-Hill
  9. Moleong, L.J. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  10. Moleong, L.J. (2011). Metode penelitian kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  11. Murray, C. E., & Kardatzke, K. N. (2009). Addressing the needs of adult children of divorce in premarital counseling. The Family Journal, 17, 126-133
  12. Ottaway, A. (2010). The Impact of parental divorce on the intimate relationship of adult offspring: A review of the literature. Journal of Counseling Psychology, 1(2), 1-15. Diunduh dari http://epublications.marquette.edu/gcp
  13. Santrock.(2007). Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga
  14. Santrock.(2012). Life-span deveopment. Jakarta: Penerbit Erlangga
  15. Subandi, M. A. (2009). Psikologi dzikir: Studi fenomenologi pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  16. Suhada, I. (2016). Psikologi perkembangan anak usia dini (raudhatul athfal). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  17. Sugiyono.(2013). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta
  18. Waluya, B. (2007). Sosiologi: Menyelami fenomena sosial di masyarakat. Bandung: PT. Setia Putra Inves

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.