skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract

Kecemasan berbicara di depan umum merupakan salah satu bentuk dari hambatan komunikasi (communication apprehension) yang bisa dialami oleh setiap individu. Konsep diri dapat dikaitkan dengan kecemasan berbicara di
depan umum karena setiap individu dalam berkomunikasi memiliki keyakinan untuk mampu berbicara dengan individu lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kecemasan berbicara
di depan umum pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel diambil berdasarkan teknik cluster random sampling. Subjek penelitian siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo yang berjumlah 180 siswa.Alat ukur yang digunakan yaitu skala likert dengan empat pilihan respon jawaban. Skala Konsep Diri terdiri 22 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,829 dan Skala Kecemasan Berbicara di depan umum terdiri 31 aitem dengan koefisien reliabilitas 0,933. Analisis regresi menggunakan anareg sederhana didapatkan koefisien korelasi -0,490 dengan p = 0,000 (p<0,001). Nilai koefisien korelasi menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan, artinya semakin tinggi konsep diri maka kecemasan berbicara di depan umum menjadi rendah. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,240, artinya konsep diri memberikan pengaruh sebesar 20,4% terhadap kecemasan berbicara di depan umum. Sebesar 79,4% pengaruh terhadap kecemasan di depan umum dapat disebabkan karena faktor lain.

Fulltext View|Download
Keywords: konsep diri; kecemasan berbicara di depan umum; remaja

Article Metrics:

  1. DeVito, J.A. (2005). Human communication. New York: International Edition
  2. Gamble, T & Gamble M. (2005).Communication works. Mc.Grow Hill
  3. Hurlock, Elizabeth B. (2003). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  4. Nevid, J. R., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005).Psikologi abnormal. Jakarta: Erlangga
  5. Papalia, D. E., Olds, S. W. & Feldman, R. D. (2009). Human development: perkembangan manusia (edisi kesembilan). Jakarta: Salemba Humanika
  6. Rahmawati, F. & Nuryono, W. (2014).penerapan terapi nlp (neurolinguistic programming) untuk menurunkan kecemasan berbicara di depan umum pada siswa kelas 11 sma negeri 2 pare. Jurnal BK, 675-681
  7. Rakhmat, J. (2007). Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
  8. Ratnasari, D. (2012). Penggunaan konseling kelompok dengan kombinasi strategi refreming dan self modeling untuk menurunkan tingkat kecemasan berbicara di depan umum. Skripsi. Surabaya: UNESA
  9. Ririn; Asmidir Marjohan. (2013). Hubungan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara di depan umum. Jurnal Ilmiah Konseling , 273-278
  10. Sarwono, S. W. & Meinarno, E. A. (2009).Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  11. Ulfah, M.,& Ghalib, A. (2010). Parenting with love : panduan islami mendidik anak penuh cinta dan kasih sayang. Bandung : PT Mizan Pustaka
  12. Wahyuni, S. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa psikologi. eJournal Psikologi , 50-64
  13. Wati, M., R. (2015). Hubungan antara konsep diri dengan kecemasan saat berbicara di depan umum pada mahasiswa fakultas psikologi universitas muhamadyah surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhamadyah Surakarta

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.