skip to main content

PENGALAMAN MENJADI HOMESCHOOLER-MOM Sebuah Studi Kualitatif dengan Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Jan 2017.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami pengalaman ibu yang melaksanakan homeschooling (homeschooler-mom). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA).Partisipan penelitian ini didapat dengan metode non-probability sampling dengan salah satu strategisnowball sampling.Partisipan berjumlah 3 orang dengan karakteristik: (1) Ibu yang melaksanakan praktik homeschooling pada anak, tidak terbatas jenjang pendidikan, (2) Pelaksanaan homeschooling tanpa adanya keterlibatan lembaga serta, (3) Ibu yang mengaktualisasi aktivitas homeschooling-nya di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman homeschooler-mom melaksanakan homeschooling mampu mencapai target-target belajar anak dan menerapkan parental control pada anak. Pengalaman homeschooler-mom berawal dari pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh pengalaman pendidikan homeschooler-mom, kondisi pendidikan anak serta kehidupan pernikahan homeschooler-mom. Faktor-faktor pengambilan keputusan tersebut selanjutnya melahirkan pemaknaan homeschooler-mom pada pendidikan yang dianggap baik yaitu pemaknaan cenderung pada filosofi pendidikan homeschooling. Homeschooler-mom juga dihadapkan pada dinamika pelaksanaan homeschooling yang meliputi fase homeschooling, kendala-kendala serta kepuasan terhadap pelaksanaan homeschooling. Selain itu, penelitian ini mempunyai temuan pada peran ibu dalam homeschooling yang meliputi pengasuhan, peran ganda yang disandang homeschooler-mom serta keterlibatan ayah dalam pendidikan. Temuan-temuan tersebut berkaitan dengan dinamika pelaksanaan homeschooling yang dialami homeschooler-mom.
Fulltext View|Download
Keywords: pengalaman; homeschooling; homeschooler-mom

Article Metrics:

  1. Anzizhan, S. (2004). Sistem pengambilan keputusan pendidikan. Jakarta: Grasindo
  2. Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Psikosain
  3. Frestikawati, Winda Maya. (2014). Pengantar dan gagasan dasar homeschooling usia dini. Diakses dari https://windafrestikawati.wordpress
  4. Eriany, P., & Ningrum, A. J. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu menyekolahkan anak di homeschooling kak seto Semarang. Psikodimensia, 12(1) , 47-62
  5. Kembara, M. D. (2007). Homeschooling . Bandung: Progressio
  6. Kunzman, R. (2009). Understanding homeschooling a better approach to regulation. Theory and Research in Education, 7 , 407-411
  7. Kusmiyati. (17 April 2014). Ibu korban pelecehan seksual menyesal anaknya sekolah di JIS. Liputan6.com. Diakses dari http://health.liputan6.com/read/2038206/ibu-korban-pelecehan-seksual-menyesal-anaknya-sekolah-di-jis
  8. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga. Jakarta: Kencana
  9. McGoldrick, M., Carter, Betty., Garcia-Preto, Nydia. (2011). The expanded family life cycle (edisi 4). Boston: Pearson
  10. McGoldrick, M., & Gerson, R. (1985). Genogram in family assesment. New York-London: W.W. Norton & Company
  11. Muhtadi, A. (2008). Pendidikan dan pembelajaran di sekolah rumah (homeschooling). Majalah Ilmiah Pembelajaran, 1(4), 54-70
  12. Mulyadi, S. (2007). Homeschooling keluarga kak seto. Jakarta: Kaifa
  13. Smith, J. A., Flowers, P., && Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory, method and research. London: Sage Publications
  14. Sumardiono. (2007). Homeschooling : A leap for a better learning. Jakarta: Elex
  15. Unger, R., & Crawford, M. (2003). Women and gender: A feminist psychology. New York: McGraw Hill, Inc

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.