skip to main content

PENGALAMAN KEHILANGAN ANAK PADA IBU KORBAN TRAGEDI TRISAKTI 1998 (Sebuah Studi Kualitatif Fenomenologis)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini didasari adanya sebuah kejadian besar di Indonesia tahun 1998, yaitu Tragedi Trisakti.Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami pengalaman kehilangan anak pada ibu korban Tragedi Trisakti 1998.Peneliti menggunakan sebuah studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.Teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Teknik analisis IPA dipilih karena memiliki prosedur analisis data yang terperinci.Prosedur tersebut bertitik fokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek melalui kehidupan pribadi dan sosialnya. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah dua orang dengan karakeristik utama ibu dari korban Tragedi Trisakti yang berdomisili di Jakarta dan Tangerang Selatan.Hasil penelitian ini memiliki tiga tema induk yang sesuai dengan pertanyaan penelitian, yang terdiri dari: hubungan dengan anak; dinamika menghadapi kehilangan; dan penghayatan hidup dari ibu. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa perasaan kehilangan dipengaruhi oleh kelekatan antara ibu dengan anak dan proses kematian dari anak. Terdapat dinamika yang dilalui oleh ibu dalam menghadapi kehilangan dari saat awal merespon kematian anak hingga menerima kehilangan. Setelah proses tersebut subjek menunjukkan harapan dan perubahan yang terjadi pada diri. Harapan yang muncul diantaranya tentang penyelesaian kasus, harapan supaya kejadian serupa tidak terulang, dan harapan terkait kondisi kesehatan dan finansial subjek. Perubahan diri yang dirasakan subjek yaitu, subjek menjadi sosok yang lebih kuat serta subjek membatasi perasaan sayang dirinya kepada orang lain.
Fulltext View|Download
Keywords: kehilangan anak; kematian; ibu; tragedi Trisakti 1998

Article Metrics:

  1. Arnett, J.J. (2012). Human development: A cultural approach. New Jersey: Pearson Education Inc
  2. Astuti, Y. D. (2005). Kematian akibat bencana dan pengaruhnya pada kondisi psikologis survivor:Tinjauan tentang arti penting death education. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, 2, 41-53
  3. Creswell, J. W. (2014). Penelitian kualitatif & desain riset: Memilih di antara lima pendekatan. Edisi tiga. Alih Bahasa: Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Feldman, R. S. (2009). Development across the life span, fifth edition. New Jersey: Pearson International Edition
  5. Fromm, E. (2005). The art of loving. Jakarta: Gramedia Pustaka
  6. Hidayat, K. (2008). Psikologi kematian. Jakarta: Hikmah
  7. Kertamuda, F. E. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  8. Khairuddin, H. (1997). Sosiologi keluarga.Cetakan Pertama. Yogyakarta: Liberty
  9. Kubler-Ross, E. (1969).death and dying (Kematian sebagai bagian kehidupan). Alih bahasa oleh Wanti Anugrahani. Jakarta: Gramedia Pustaka
  10. Moleong. L.J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif (Cetakan Ke-14). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  11. Papalia, D.E., Olds, S. W.& Feldman, R.D. (2008). Human development (Psikologi perkembangan).Alih bahasa oleh Brian Marwendy. Jakarta: Kencana
  12. Papalia, D.E., Olds, S. W.& Feldman, R. D. (2009). Human development: Perkembangan manusia. Edisi 10, Buku 1.Alih bahasa oleh Brian Marwendy. Jakarta: Salemba Humanika
  13. Potter, P. A.& Perry, A. G. (2005).Fundamental of nursing: Konsep, proses, dan praktik. Jakarta:EGC
  14. Santrock, J. W. (2002). Life span development: Perkembangan masa hidup Jilid I. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
  15. Smith, J.A., Flowers, P.&Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis-theory,method, and research. London: Sage Publications
  16. Tadie, J. (2009). Wilayah kekerasan di Jakarta. Jakarta: Masup Jakarta
  17. Walsh, F. (2006).Strengthening family rasilience, second edition. New York: The Guilford Press

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.