skip to main content

PENGALAMAN MENJADI DISC JOCKEY PEREMPUAN SEBUAH PENDEKATAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Tujuan penelitian dengan studi fenomenologis ini adalah untuk memahami pengalaman menjadi seorang DJ perempuan. Dalam penelitian ini, DJ perempuan didefinisikan sebagai wanita yang memiliki kemampuan untuk mengaransement dan memainkan lagu lewat piringan hitam atau turntable selayaknya juga dilakukan oleh laki-laki yang berprofesi sebagai disc jockey.Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA). Metode ini dipilih karena adanya prosedur yang rinci dalam menganalisis data. Prosedur yang detail tersebut membuahkan kedalaman makna terhadap berbagai latar belakang, pengalaman, peristiwa unik, dan pemikiran yang dimiliki subjek melalui wawancara.Peneliti menemukan bahwa menjadi DJ merupakan bentuk penyaluran dari hobi dan minat bermusik yang kemudian menjadi passion dalam diri. Temuan ini didasari atas dinamika menjadi DJ perempuan dan pembentukan diri sebagai DJ perempuan merupakan bagian-bagian yang tidak bisa dipisahkan. Tema-tema tersebut telah menjadi kesatuan dalam memahami pengalaman menjadi DJ perempuan.Dengan demikian, penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan keilmuan psikologi dalam bidang sosial, musik dan wanita.
Fulltext View|Download
Keywords: music; disc jockey perempuan; hobi dan minat

Article Metrics:

  1. Alwisol.(2009). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press
  2. Brewster, B. & Broughton, F. (2006).Last night a DJ saved my life: The History of the disc jockey. New York: Headline Book Publishing
  3. Definition of disc jockey.(n.d). Diakses dari http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/disc-jockey, pada 28 Mei 2015
  4. Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif: Untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  5. Jackson, S. & Jones, J. (2009). Pengantar teori-teori feminis kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra
  6. Mack, D. (2004). Musik kontemporer & persoalan interkutural. Bandung: ARTI
  7. Myers, D. G. (2012). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  8. Ormrod, J. E. (2009). Psikologi pendidikan: Membantu siswa tumbuh dan berkembang. Jakarta: Erlangga
  9. Parto, S. (1996). Musik seni barat dan sumber daya manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  10. Pratiwi, A. (2012). Kehidupan female DJ cirebon. Diakses dari http://www.radarcirebon.com/,pada 27 Mei 2015
  11. Price, E. G. (2006). Hip hop culture. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO
  12. Smith, J. A., Flowers, P.&Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory, method and research. London: SAGE Publication Ltd
  13. Suwastini, N. K. A. (2013). Perkembangan feminisme barat dari abad ke delapanbelas hingga postfeminisme: Sebuah tinjauan teoretis. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.