skip to main content

JARAK SEBAGAI UJIAN CINTA: EKSPLORASI PENGALAMAN ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE DENGAN INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 27 Jan 2016.

Citation Format:
Abstract

Commuter marriage merupakan alternatif pola hidup pernikahan pada pasangan profesional yang tetap ingin menjaga kelangsungan hidup pernikahan dikarenakan perkembangan dunia pendidikan dan pekerjaan saat ini yang dipengaruhi oleh proses globalisasi. Subjek penelitian ini adalah tiga orang istri yang hidup berjauhan dari suami karena alasan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami pengalaman yang diperoleh individu ketika menjalani commuter marriage guna mengetahui pengaruh jarak terhadap kehadiran cinta dalam pernikahan. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih sebagai acuannya. Pendekatan IPA dipilih karena memiliki prosedur analisis data yang sistematis. Prosedur yang sistematis tersebut membuahkan kedalaman makna terhadap berbagai latar belakang, pengalaman, peristiwa unik, dan pemikiran subjek melalui wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa menjalani commuter marriage memunculkan berbagai macam pengalaman yang berkaitan dengan perjalanan kehidupan pernikahan seorang individu, mulai dari awal menjalani commuter marriage hingga komitmen untuk tetap bertahan menjalani pernikahan melalui berbagai upaya agar pernikahan yang dijalani tetap langgeng walau dengan konsekuensi hidup berjauhan tempat tinggal dari pasangan. Jarak yang memisahkan individu dengan pasangannya tidak mempengaruhi jalinan cinta yang hadir di dalam pernikahan. Rasa cinta tersebut tetap hadir di antara individu dengan pasangannya, tidak berkurang, bahkan semakin tinggi kedudukannya, dan tak lekang oleh jarak dan waktu. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan keilmuan psikologi dalam bidang family and marriage.

Fulltext View|Download
Keywords: cinta; pengalaman; commuter marriage; interpretative phenomenological analysis (IPA)

Article Metrics:

  1. Anderson, E. A., & Spruill, W. J. (1993). The dual-career commuter family: A lifestyle on themove. Family on the move: Migration, immigration, emigration, and mobility. (pp. 131-147). The Haworth Press, Inc
  2. Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial (Edisi 10.). Jakarta: Erlangga
  3. Chaplin, J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Press
  4. Dewi, Nina. K. (2013). Commuter marriage: Ketika berjauhan menjadi sebuah keputusan. Bogor: IPB Pers
  5. Friedman, H. S., & Schustack, M. W. (2008). Kepribadian teori klasik dan riset modern (Edisi tiga.). Jakarta: Erlangga
  6. Gustafon, P. (2006). Work-related travel, gender, and family obligation. Work, employment and society, 20(3), 513-530
  7. Iriana, S. (2005). Derita cinta tak terbalas: Proses pencarian makna hidup. Yogyakarta: Jalasutra
  8. Fatchiah, E. K. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  9. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana
  10. Muterko, S. (2007). Higher Education faculty/staff dual-career couples and their related migration decision. Makalah dipresentasikan pada pertemuan tahunan the American Sociological Association, TBA, New York, New York City
  11. Rhodes, A. (2002). Long-distance relayionships in deal-career commuter couple: A review of counseling issues. The family journal: Counseling and therapy for couple and families, 10,398-4-4. Doi: 10.1177/106648002236758
  12. Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2011). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  13. Smith, J. A., Flowers, P., Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis-theory, method, and research. London: Sage Publications
  14. Sternberg, R. J. (2010). Cupid arrow: Konsepsi cinta dari zaman ke zaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.