skip to main content

KECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN GANDA PADA DOSEN WANITA DI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract
Dosen wanita yang telah menikah dan berkeluarga, mempunyai peran ganda, yaitu peran sebagai dosen dan peran sebagai ibu rumah tangga. Tuntutan peran di satu bidang mengganggu tuntutan peran di bidang lainnya. Kecerdasan emosional dibutuhkan untuk memotivasi diri sendiri dan dapat bertahan menghadapi frustasi sehingga dapat mengatasi emosi negatif yang muncul dan mengurangi terjadinya konflik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan konflik peran ganda pada dosen wanita yang sudah berkeluarga. Populasi dalam penelitian ini adalah dosen wanita di Universitas Diponegoro. Sampel penelitian berjumlah 80 orang dosen wanita yang sudah berkeluarga dan minimal memiliki satu orang anak yang diperoleh melalui teknik sampling cluster random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Skala Konflik Peran Ganda (23 aitem; α = 0,836) dan Skala Kecerdasan Emosi (27 aitem; α = 0,868). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan negative yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan konflik peran ganda (r = -0,541; p < 0,001). Sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap konflik peran ganda sebesar 29,3%. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa terdapat faktor-faktor lain sebesar 70,7% yang ikut mempengaruhi konflik peran ganda yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: konflik peran ganda; kecerdasan emosi

Article Metrics:

  1. Akintayo, D. I. (2010). Influence of emotional intelligence on work-family role conflict management and reduction in withdrawl intentions of workers in private organizations. International Business & Economics Research Journal, 9(12), 131-140
  2. Anafarta, N. (2011). The relationship between work-family conflict and job satisfaction: a structural equation modeling (SEM)
  3. Apollo & Cahyadi, A. (2012). Konflik peran ganda perempuan menikah yang bekerja ditinjau dari dukungan sosial keluarga dan penyesuaian diri. Jurnal Widya Warta, 36(2), 254-271
  4. Goleman, D. (2000). Emotional intelligence: Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Alih bahasa oleh T. Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  5. Greenhouse, J. H. & Beutell, N. J. (1985). “Sources of conflict between work and family roles”, Academy of Management Review, 10, 76-88
  6. Habel, M. B. P. P. & Prihastuti. (2012). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan konflik peran ganda pada guru wanita di kota surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1(2), 94-99
  7. Korabik, Karen, Lero, D. S., & Denise L. (2008). Handbook of work-family integration. New York: Academic Press
  8. Laksmi, N. A. P. & Hadi, C. (2012). Hubungan antara konflik peran ganda (work family conflict) dengan kepuasan kerja pada karyawati bagian produksi PT.X. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 1(2), 124-130
  9. Latuny, M. (2012). Peran ganda perempuan dalam keluarga. SASI: Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon, 18(1), 13-20
  10. Lenaghan, J. A., Buda, R., & Eisner, A. B. (2007). An examination of the role of emotional intelligence in work and family conflict. Journal of Managerial Issues, 19(1), 76-94
  11. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku organisasi edisi keduabelas. Jakarta: Salemba Empat
  12. Rosita, S. (2012). Pengaruh konflik peran ganda dan stress kerja terhadap kinerja dosen wanita di Fakultas Ekonomi Universitas Jambi. Jurnal Manajemen Bisnis, 2(2), 185-193
  13. Yuliana, E. S & Yuniasanti, R. (2013). Hubungan antara konflik pekerjaan-keluarga dengan kepuasan kerja pada polisi wanita di Polres Kulon Progo. Jurnal Sosio Humaniora, 4(5), 62-73

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.