skip to main content

REGULASI EMOSI PERAN IBU DARI ANAK SINDROM DOWN: Penelitian Kualitatif Fenomenologis pada Ibu dari Anak dengan Sindrom Down

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract
Seorang ibu yang mengetahui anaknya menyandang Sindrom Down akan merasakan berbagai reaksi emosional dalam dirinya. Emosi-emosi tersebut dapat mempengaruhi pikiran ibu dan pengasuhan terhadap anak Sindrom Down sehingga harus dikelola dengan baik. Kemampuan ibu mengelola emosi yang dirasakannya disebut regulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran regulasi emosi ibu dengan anak Sindrom Down. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumen rekaman dan catatan lapangan. Hasil penelitian menemukan bahwa ibu dengan anak Sindrom Down merasakan kesedihan yang mendalam saat mengetahui kondisi anak. Ketiga subjek mengelola emosi dengan cara yang beragam, yaitu mengelola emosi dengan bantuan dorongan positif dari keluarga, atau mengaji dan menenangkan diri selama beberapa bulan. Ketiga subjek berusaha memenuhi kebutuhan khusus anak melalui kegiatan terapi atau menyekolahkan anak. Ketiga subjek memahami keterbatasan pada anak Sindrom Down sehingga mengasuh anak dengan kesabaran. Ketiga subjek berhasil menerima kondisi anak dan memiliki harapan positif terhadap masa depan anak.
Fulltext View|Download
Keywords: regulasi emosi; ibu; Sindrom Down; fenomenologi

Article Metrics:

  1. Andromeda, N. (2012). Perbedaan parenting stress pada ibu yang memiliki anak adhd sebelum dan sesudah pelatihan regulasi emosi. Skripsi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
  2. Chaplin, J. P. (2009). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  3. Feldman, R. S. (2010). Psychology and your life. New York: McGraw-Hill International Editions
  4. Gross, J. J. (2007). Handbook of emotion regulation. New York: Guilford
  5. Kübler-Ross, E. (2009). On death and dying: What the dying have to teach doctors, nurses, clergy and their own families. London: Routledge, Taylor & Francis Group
  6. Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus (jilid kesatu). Jakarta: LPSP3 UI
  7. Nevid, J. S., Rathus, S. C., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal (jilid 2). Jakarta: Erlangga
  8. Ni’mah, E. M. L., & Sulistyarini, I. R. (2012). Efektivitas pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan resiliensi pada ibu yang memiliki anak autis. Skripsi. Surabaya: Program Studi Psikologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel
  9. Nolen-Hoeksema, S. (2011). Abnormal psychology fifth edition. New York: McGraw-Hill International Editions
  10. Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak: jilid dua. Jakarta: Erlangga
  11. Setyowati, R. (2010). Keefektifan pelatihan keterampilan regulasi emosi terhadap penurunan tingkat stres pada ibu yang memiliki anak attention deficit hyperactivity disorder. Skripsi. Surakarta: UNS Digital Library
  12. Somantri, T. S. (2006). Psikologi anak luar biasa. Bandung: PT. Refika Aditama
  13. Strongman, K. T. (2003). The psychology of emotion: From everyday life to theory. West Sussex: John Wiley & Sons

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.