BibTex Citation Data :
@article{DLJ17017, author = {Debora Maria Paramita Pasaribu*, Sukirno, Sri Sudaryatmi}, title = {PERKEMBANGAN SISTEM PERKAWINAN ADAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN}, journal = {Diponegoro Law Journal}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Perkembangan, Sistem Perkawinan, Batak Toba, Perkawinan Semarga}, abstract = { Perkawinan merupakan salah satu bagian paling penting. Perkawinan menyatukan seorang laki-laki dan perempuan, juga menyatukan 2 (dua) keluarga bahkan juga merupakan jembatan antar dalihan na tolu . Perkembangan sistem perkawinan yang terjadi adalah perkembangan sistem perkawinan exogami menjadi eleuthrogami, terlihat dari terjadinya perkawinan semarga di masyarakat Batak Toba. Dimana, perkawinan semarga merupakan perkawinan terlarang. akibat yang ditimbulkan dari perkawinan semarga ini adalah terjadinya kekacauan dalam keteraturan atau kedudukan atau posisi seseorang dalam internal marganya. Dengan telah terjadinya perkawinan semarga tersebut, hal ini menunjukkan bahwasannya telah terjadi perkembangan sistem perkawinan dari exogami menuju eleuthrogami, karena sistem perkawinan eleuthrogami tidak mengenal larangan-larangan dalam mengambil pasangan baik dari dalam ataupun luar klan, sama seperti perkawinan semarga yang terjadi di masyarakat adat Batak Toba. kemudian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan sistem perkawinan ini adalah faktor pendidikan, perantauan dan globalisasi. }, issn = {2540-9549}, pages = {1--19} doi = {10.14710/dlj.2017.17017}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/article/view/17017} }
Refworks Citation Data :
Perkawinan merupakan salah satu bagian paling penting. Perkawinan menyatukan seorang laki-laki dan perempuan, juga menyatukan 2 (dua) keluarga bahkan juga merupakan jembatan antar dalihan na tolu. Perkembangan sistem perkawinan yang terjadi adalah perkembangan sistem perkawinan exogami menjadi eleuthrogami, terlihat dari terjadinya perkawinan semarga di masyarakat Batak Toba. Dimana, perkawinan semarga merupakan perkawinan terlarang. akibat yang ditimbulkan dari perkawinan semarga ini adalah terjadinya kekacauan dalam keteraturan atau kedudukan atau posisi seseorang dalam internal marganya. Dengan telah terjadinya perkawinan semarga tersebut, hal ini menunjukkan bahwasannya telah terjadi perkembangan sistem perkawinan dari exogami menuju eleuthrogami, karena sistem perkawinan eleuthrogami tidak mengenal larangan-larangan dalam mengambil pasangan baik dari dalam ataupun luar klan, sama seperti perkawinan semarga yang terjadi di masyarakat adat Batak Toba. kemudian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan sistem perkawinan ini adalah faktor pendidikan, perantauan dan globalisasi.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
EDITORIAL ADDRESSDiponegoro Law JournalFaculty of Law, Universitas DiponegoroSatjipto Rahardjo Building, Jl. dr. Antonius Suroyo, Tembalang, Semarangdiponegorolawjournal@gmail.comhttps://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr024 - 76918201 (telp) / 024 - 76918206 (fax)