BibTex Citation Data :
@article{JAB22071, author = {Muhammad Iskandar putra and Susiana Purwantisari}, title = {Kemampuan Antagonisme Pseudomonas sp. dan Penicillium sp. Terhadap Cercospora nicotianae In Vitro}, journal = {Jurnal Akademika Biologi}, volume = {7}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Antagonisme merupakan mekanisme suatu mikroorganisme dalam melakukan penghambatan terhadap organisme lainnya. Mekanisme penghambatan ini dapat dilakukan dengan adanya produksi senyawa antibiotik untuk menghambat pertumbuhan organisme lainnya. Pada penelitian ini, pengujian kemampuan antagonisme memanfaatkan Pseudomonas sp . dan Penicillium sp . yang diujikan pada jamur patogen Cercospora nicotianae . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antagonisme dari Pseudomonas sp . dan Penicillium sp . dalam mekanisme penghambatannya terhadap jamur patik Cercospora nicotianae . Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu pengamatan mikroskopis bentuk morfologi hasil isolasi Cercospora nicotianae , pengamatan mikroskopis bentuk morfologi hasil isolasi Penicillium sp ., inokulasi bakteri Pseudomonas sp ., dan pengujian antagonisme Pseudomonas sp ., Penicillium sp . terhadap Cercospora nicotianae . Hasil pengamatan secara mikroskopis pada isolasi Cercospora nicotianae memiliki morfologi konidia bersekat dan tidak berwarna, konidiofor meruncing pada bagian ujungnya. Pengamatan mikroskopis pada isolasi Penicillium sp . menunjukkan kenampakan mikroskopis seperti sapu, terdapat konidia, phialid, dan konidiofor, konidiumnya berbentuk rantai. Berdasarkan hasil penelitian ini, pertumbuhan miselium Cercospora nicotianae mulai terlihat pada masa inkubasi hari ke-3, sedangkan pada Penicillium sp . optimal pertumbuhannya terlihat pada masa inkubasi hari ke-7. Hasil pengujian antagonisme Pseudomonas sp . dan Penicillium sp . setelah diinkubasikan selama 4 hari pada media yang berisi jamur patogen Cercospora nicotianae menunjukkan pada Pseudomonas 1, persentase daya hambatnya 43,4% dan pada Pseudomonas 2, persentase daya hambatnya 43,4%. Pengujian pada Penicillium sp. 1 menunjukkan persentase daya hambat sebesar 58,6% dan Penicillium sp. 2 persentase daya hambatnya 60,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Penicillium sp . memiliki kemampuan antagonisme yang lebih kuat dibandingkan Pseudomonas sp . }, issn = {2621-9824}, pages = {1--7} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/22071} }
Refworks Citation Data :
Antagonisme merupakan mekanisme suatu mikroorganisme dalam melakukan penghambatan terhadap organisme lainnya. Mekanisme penghambatan ini dapat dilakukan dengan adanya produksi senyawa antibiotik untuk menghambat pertumbuhan organisme lainnya. Pada penelitian ini, pengujian kemampuan antagonisme memanfaatkan Pseudomonas sp. dan Penicillium sp. yang diujikan pada jamur patogen Cercospora nicotianae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antagonisme dari Pseudomonas sp. dan Penicillium sp. dalam mekanisme penghambatannya terhadap jamur patik Cercospora nicotianae. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu pengamatan mikroskopis bentuk morfologi hasil isolasi Cercospora nicotianae, pengamatan mikroskopis bentuk morfologi hasil isolasi Penicillium sp., inokulasi bakteri Pseudomonas sp., dan pengujian antagonisme Pseudomonas sp., Penicillium sp. terhadap Cercospora nicotianae. Hasil pengamatan secara mikroskopis pada isolasi Cercospora nicotianae memiliki morfologi konidia bersekat dan tidak berwarna, konidiofor meruncing pada bagian ujungnya. Pengamatan mikroskopis pada isolasi Penicillium sp. menunjukkan kenampakan mikroskopis seperti sapu, terdapat konidia, phialid, dan konidiofor, konidiumnya berbentuk rantai. Berdasarkan hasil penelitian ini, pertumbuhan miselium Cercospora nicotianae mulai terlihat pada masa inkubasi hari ke-3, sedangkan pada Penicillium sp. optimal pertumbuhannya terlihat pada masa inkubasi hari ke-7. Hasil pengujian antagonisme Pseudomonas sp. dan Penicillium sp. setelah diinkubasikan selama 4 hari pada media yang berisi jamur patogen Cercospora nicotianae menunjukkan pada Pseudomonas 1, persentase daya hambatnya 43,4% dan pada Pseudomonas 2, persentase daya hambatnya 43,4%. Pengujian pada Penicillium sp. 1 menunjukkan persentase daya hambat sebesar 58,6% dan Penicillium sp. 2 persentase daya hambatnya 60,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Penicillium sp. memiliki kemampuan antagonisme yang lebih kuat dibandingkan Pseudomonas sp.
Last update:
Jurnal Akademika Biologi (JAB, e-ISSN:2621-9824) diterbitkan oleh Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50275Phone: +6224 76480923
Jurnal Biologi by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/biologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. email : jurnalbiologi@live.undip.ac.id