PENGARUH SISTEM KANDANG BERTINGKAT DAN PENGGUNAAN AMPAS TEH DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica) The Effect Of Tier Cage System And Diet Tea’s Waste On The Performance Of Layer Quail (Coturnix coturnix japonica)

Nina Mahmudah, Warsono Sarengat, Edjeng Suprijatna

Abstract


ABSTRAK

Penelitian bertujuan mengetahui interaksi antara sistem kandang bertingkat dan penggunaan ampas teh dalam ransum terhadap performan puyuh  petelur. Materi yang digunakan adalah 225 ekor puyuh petelur Coturnix coturnix japonica dengan bobot badan rata-rata 122 + 8,56 g (CV = 7,03%).  Bahan ransum terdiri dari bekatul, jagung kuning, bungkil kedelai, Poultry Meat Meal, tepung kerang dan ampas teh.  Kandang yang digunakan adalah kandang sistem koloni sebanyak 45 unit.  Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan RAL dengan pola Split Plot terdiri dari tiga ulangan. Tingkat kandang (L) sebagai petak utama terdiri dari tingkat kandang 1 (L1), tingkat kandang 2 (L2), tingkat kandang 3 (L3), tingkat kandang 4 (L4), tingkat kandang 5 (L5) dan level penggunaan ampas teh (T) sebagai anak petak terdiri dari T1: 1,5%, T2: 3%, dan T3: 4,5%.  Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi (P>0,05) antara sistem kandang bertingkat dan penggunaan ampas teh dalam ransum terhadap performan puyuh petelur.  Perlakuan lantai kandang menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata (P>0,05) dan perlakuan level ampas teh juga tidak berpengaruh nyata (P>0,05).  Kesimpulan penelitian adalah ampas teh mengandung antioksidan namun belum mampu meredam cekaman panas yang disebabkan oleh suhu iklim tropis dan penggunaan kandang bertingkat sehingga performan yang ditunjukkan puyuh belum optimal.

 

Kata kunci: puyuh petelur; tingkat kandang; ampas teh; performan

 

ABSTRACT

 

This study aims to determined interaction of tier cage system and diet tea’s waste on the performance of layer quail.  The material used was 225 layer quail with an average weight  122 + 8,56 g (CV=7,03%).  Feed used in the formulation of diet is rice bran, yellow corn, soybean meal, poultry meat meal, shells meal and tea’s waste.  The experimental design used was completely randomized design with split plot consisting of three replicates.  Tier cage system (L) as the main plot consists is 5 level oftier. L1: level one of the cage, L2: level two, L3: level three, L4: level four, L5: level five and tea’s waste level (T) as the sub plot consists of T1:1,5%, T2:3%, dan T3:4,5%.  The results showed that there were no interaction effect between tier cage system and diet tea’s waste on the performance of layer quail (P>0,05). The treatment of tier cage system not significantly different (P>0,05) and the treatment of tea’s waste levels showed not significantly different on the performance of layer quail (P>0,05). The conclution is tea’s waste consist antioksidan but that have not been able to reduce heat stress so that quail performance is not optimal.

Keyword : layer quail; tier cage system; tea’s waste; performance. 


Keywords


puyuh petelur; tingkat kandang; ampas teh; performan

Full Text:

Full Text PDF



Lisensi Creative Commons
AAJ diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj



is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats