KARAKTERISTIK FOTOSINTETIK DAN SERAPAN FOSFOR HIJAUAN ALFALFA (Medicago sativa) PADA TINGGI PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN NITROGEN YANG BERBEDA

Yunita Hardi Setyanti, Syaiful Anwar, Widyati Slamet

Abstract


ABSTRAK

Kualitas dan produktivitas alfalfa dipengaruhi oleh perlakuan yang diberikan antara lain tinggi pemotongan, jenis dan dosis pupuk. Penelitian bertujuan mengkaji karakteristik fotosintetik (luas daun, jumlah klorofil, laju fotosintesis) dan serapan fosfor hijauan alfalfa pada tinggi pemotongan dan pemupukan nitrogen yang berbeda. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai Desember 2011. Penanaman alfalfa dilakukan di lahan Dusun Milir, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dengan ketinggian tempat + 800 mdpl. Analisis dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial 2 x 4 dengan 3 ulangan. Kelompok sebagai ulangan. Tinggi pemotongan (T) sebagai faktor pertama (T1 = 5 cm dan T2 = 10 cm), dan dosis pupuk nitrogen (N) sebagai faktor kedua (N1 = 0 kg , N2 = 30 kg, N3 = 60 kg dan N4 = 90 kg N/ha). Parameter yang diamati dalam penelitian adalah karakteristik fotosintesis (luas daun, jumlah klorofil, laju fotosintesis) dan serapan fosfor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan nitrogen sampai dosis 90 kg N/ha serta tinggi pemotongan 5 dan 10 cm tidak berpengaruh pada luas daun, jumlah klorofil, laju fotosintesis dan serapan fosfor hijauan alfalfa. Tidak ada interaksi antara tinggi pemotongan dengan pemupukan nitrogen terhadap luas daun, jumlah klorofil, laju fotosintesis dan serapan fosfor hijauan alfalfa.

Kata kunci : Alfalfa, tinggi pemotongan, pupuk nitrogen, fotosintesis, serapan fosfor

ABSTRACT

Quality and productivity of alfalfa was influence for good management, for example defoliation intensity, variety and dosage of fertilizer. The research was conducted to evaluate photosynthesis characteristics (leaf area, chlorophyll content and photosynthesis rate) and phospor uptake of alfalfa with different defoliation internsity and nitrogen fertilizer. The research was carried out on July until December 2011 at the garden in the village Kenteng, Bandungan, Semarang located at an altitude + 800 mdpl. Analysis was carried out at Forages Crops Laboratory, Faculty of Animal Agriculture, Diponegoro University. The design using randomized block design 2x4 factorial with 3 replications. The first was defoliation intensity (T1 = 5 cm and T2 = 10 cm) the second factor was dosage of nitrogen fertilizer (N1 = 0 kg , N2 = 30 kg, N3 = 60 kg and N4 = 90 kg N/ha). Parameters such as photosynthesis characteristics (leaf area, chlorophyll content and photosynthesis rate) and phospor uptake. The results showed that nitrogen fertilization until dosage 90 kg N/ha and defoliation intensity 5 and 10 cm did not affect to leaf area, chlorophyll content and photosynthesis rate and phospor uptake. There is not interaction defoliation intensity and nitrogen fertilization to leaf area, chlorophyll content and photosynthesis rate and phospor uptake.

Keywords: Alfalfa, defoliation intensity, nitrogen fertilizer, photosynthesis, phospor uptake


Keywords


Alfalfa; tinggi pemotongan; pupuk nitrogen; fotosintesis; serapan fosfor;defoliation intensity; nitrogen fertilizer; photosynthesis; phospor uptake

Full Text:

Fulltext PDF



Lisensi Creative Commons
AAJ diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj



is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats