1Jurusan Teknik Elektro , Indonesia
2Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro, Indonesia
3Jl. Prof. Sudharto, SH – Tembalang, Semarang , Indonesia
4 Jawa Tengah 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient1283, author = {Pradana Jayawardana and Hermawan Hermawan and Susatyo Handoko}, title = {ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEMBANGKITAN TERDISTRIBUSI TERHADAP KESTABILAN TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {1}, number = {4}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Sistem tenaga listrik konvensional dirancang untuk menyalurkan daya listrik dalam jumlah besar dari unit generator terpusat melalui saluran transmisi dan sistem distribusi menuju pelanggan . Pembangkitan terdistribusi(DG) didefinisikan sebagai sumber tenaga listrik yang terhubung secara langsung pada jaringan distribusi atau pada sisi pelanggan. Tugas Akhir ini mempelajari efek pemasangan pembangkitan terdistribusi terhadap kestabilan sistem distribusi. Kestabilan sistem dievaluasi dari indeks kestabilan tegangan dari sistem distribusi. Kasus yang pertama menggunakan sistem distribusi 69 bus, dan kasus kedua menggunakan Mrica 05 di Banjarnegara. Besar indeks kestabilan tegangan rata-rata pada kasus I dengan kondisi tanpa DG adalah 0,8036; 3 DG adalah 0,9514; 5 DG adalah 1,0722; 7 DG adalah 1,1107; dan kondisi 9 DG adalah 1,1408. Sedangkan dalam kasus II, besar indeks kestabilan tegangan rata-rata kondisi sebelum pemasangan DG, kondisi DG existing, dan kondisi DG di masa dengan adalah 0,9388; 0,952;, dan 0,9758. Dalam kedua kasus di atas, pemasangan pembangkitan terdistribusimengakibatkan indeks kestabilan tegangan sepanjang penyulang lebih besar daripada tanpa pemasangan. Namun demikian, pemasangan DG harus tetap memperhatikan batas maksimum tegangan operasi untuk mencegah terjadinya tegangan lebih ketika indeks kestabilan tegangan tinggi. . Kata Kunci : sistemaktif, distributed generation , sistemdistribusi, kestabilansistem, indekskestabilantegangan Abstract Electric power system is conventionally designed to transport bulk amount of electric power from centralized generation unit trough the transmission line and distribution network to customers. Pembangkitan terdistribusiis described as an electric power source that directly connected to the distribution network or on the customer site of the meter. This Final Project studied the effect of allocation of pembangkitanterdistribusi on distribution system stability. The system stability evaluated from voltage stability index of the distribution system. First case used the 69 bus distribution systems, and the second case used Mrica 05 feeder in Banjarnegara. The mean of voltage stability index on case I without DG installed was 1,0722; 3 DG was 0,9514; 5 DG was 1,0722; 7 DG was 1,1107; and in 9 DG condition was 1,1408. Whereas in case II, the mean of voltage stability index without DG installed; DG existing condition; and future DG condition were 0,9388, 0,9523, and 0,9758 consecutively. In both case, the allocation of pembangkitanter distribusi gave the better voltage stability index across feeder than before installation. However, the installation of DG had to consider the maximum operated voltage to prevent over voltage on the system when voltage stability index was high. Keyword : pembangkitan terdistribusi, sistem distribusi, kestabilan sistem, profiltegangan, indeks kestabilan tegangan }, issn = {2685-0206}, pages = {274--280} doi = {10.14710/transient.v1i4.274-280}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/1283} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Sistem tenaga listrik konvensional dirancang untuk menyalurkan daya listrik dalam jumlah besar dari unit generator terpusat melalui saluran transmisi dan sistem distribusi menuju pelanggan. Pembangkitan terdistribusi(DG) didefinisikan sebagai sumber tenaga listrik yang terhubung secara langsung pada jaringan distribusi atau pada sisi pelanggan. Tugas Akhir ini mempelajari efek pemasangan pembangkitan terdistribusi terhadap kestabilan sistem distribusi. Kestabilan sistem dievaluasi dari indeks kestabilan tegangan dari sistem distribusi. Kasus yang pertama menggunakan sistem distribusi 69 bus, dan kasus kedua menggunakan Mrica 05 di Banjarnegara. Besar indeks kestabilan tegangan rata-rata pada kasus I dengan kondisi tanpa DG adalah 0,8036; 3 DG adalah 0,9514; 5 DG adalah 1,0722; 7 DG adalah 1,1107; dan kondisi 9 DG adalah 1,1408. Sedangkan dalam kasus II, besar indeks kestabilan tegangan rata-rata kondisi sebelum pemasangan DG, kondisi DG existing, dan kondisi DG di masa dengan adalah 0,9388; 0,952;, dan 0,9758. Dalam kedua kasus di atas, pemasangan pembangkitan terdistribusimengakibatkan indeks kestabilan tegangan sepanjang penyulang lebih besar daripada tanpa pemasangan. Namun demikian, pemasangan DG harus tetap memperhatikan batas maksimum tegangan operasi untuk mencegah terjadinya tegangan lebih ketika indeks kestabilan tegangan tinggi.
.
Kata Kunci : sistemaktif, distributed generation, sistemdistribusi, kestabilansistem, indekskestabilantegangan
Abstract
Electric power system is conventionally designed to transport bulk amount of electric power from centralized generation unit trough the transmission line and distribution network to customers. Pembangkitan terdistribusiis described as an electric power source that directly connected to the distribution network or on the customer site of the meter. This Final Project studied the effect of allocation of pembangkitanterdistribusi on distribution system stability. The system stability evaluated from voltage stability index of the distribution system. First case used the 69 bus distribution systems, and the second case used Mrica 05 feeder in Banjarnegara. The mean of voltage stability index on case I without DG installed was 1,0722; 3 DG was 0,9514; 5 DG was 1,0722; 7 DG was 1,1107; and in 9 DG condition was 1,1408. Whereas in case II, the mean of voltage stability index without DG installed; DG existing condition; and future DG condition were 0,9388, 0,9523, and 0,9758 consecutively.In both case, the allocation of pembangkitanter distribusi gave the better voltage stability index across feeder than before installation. However, the installation of DG had to consider the maximum operated voltage to prevent over voltage on the system when voltage stability index was high.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id