PERENCANAAN PASAR APUNG BERKELANJUTAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AIR BANJIR KANAL BARAT KOTA SEMARANG

Nandha Pradipta Budoyo, Djoko Suwandono

Abstract


Abstrak: Banjir kanal barat merupakan salah satu kanal di Kota Semarang yang berfungsi sebagai pengendali banjir yang sering melanda Kota Semarang. Banjir kanal barat memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata air. Hal ini dikarenakan akses menuju kawasan banjir kanal barat cukup mudah dan memiliki view yang menarik. Tidak hanya potensi wisata saja yang ada di banjir kanal barat namun juga ada permasalahan yang berkembang di kawasan banjir kanal barat ini. Selama masa normalisasi, sekitar 500 pedagang kaki lima digusur tanpa adanya relokasi. Kondisinya pun saat ini masih kurang tertata sehingga kurang menarik untuk dikunjungi. Metode yang digunakan dalam perencanaan ini adalah metode campuran (mix method). Metode kualitatif digunakan dalam penelitian sedangkan metode kuantitatif digunakan dalam perencanaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi lapangan dan telaah dokumen. Konsep yang akan digunakan untuk mengembangkan banjir kanal barat ini adalah sustainable floating market. Lokasi yang akan menjadi lokasi perencanaan berada di sebelah utara jembatan kereta api dengan luas wilayah perencanaan adalah sebesar 3200 meter persegi. Berdasarkan analisis kelayakan proyek didapat BCR untuk analisis ekonomi sebesar 1,72 dan BCR untuk analisis finansial sebesar 1,86 sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek perencanaan wisata air pasar apung berkelanjutan ini layak untuk dilaksanakan.

Kata kunci: wisata air, mix method, sustainable floating market

 

Abstract: Flood western canal is one of the canals in the Semarang which serves as a flood control that often occurs in Semarang. Flood western canal has the potential to be developed into a water tourism area. This is because access to the area west flood canal is quite easy and has an interesting view. Not only are there potential for tourism in the west flood canal but there is also a growing problem in the western area of the flood channel. During the normalization period, around 500 hawkers evicted without relocation. This condition is still less arranged so less attractive to visit. The method used in this project is a mixed method. Qualitative methods used in the study while the quantitative methods used in planning. Data collection techniques used were interviews, field observations and document review. Concepts that will be used to develop the western flood canal floating market is sustainable. The location will be the location of the planning is to the north of the railway bridge to the planning area is equal to 3200 square meters.Based on project feasibility analysis obtained BCR of 1.72 for economic analysis and financial analysis of the BCR for 1.86 so it can be concluded that the project planning sustainable tourism water floating market is feasible.

Keywords: Water tourism, mixed methods, sustainable floating market

 


Full Text:

PDF


View My Stats