KAJIAN DESAIN KAWASAN BERBASIS KONSEP WSUD (WATER SESITIVE URBAN DESIGN) DI DAERAH LANGKA AIR (Studi Kasus: Desa Gambirmanis, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri)

Herlina Kusuma Wardani, Wakhidah Kurniawati

Abstract


Abstrak: Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kawasan yang letaknya berada di daerah hulu Sungai Bengawan Solo dimana kawasan ini memiliki peranan sebagai kawasan resapan air guna menjaga keseimbangan air kawasan di bawahnya. Kabupaten Wonogiri memiliki luas daerah tangkapan air yang cukup besar sehingga memungkinkan untuk menyimpan cadangan air bagi wilayah-wilayah yang ada di dalamnya. Namun pada kenyataannya, masih ada wilayah di Kabupaten Wonogiri yang mengalami kelangkaan air. Masalah kelangkaan air di Kabupaten Wonogiri ini terutama berada pada Kecamatan Pracimantoro. Kecamatan Pracimantoro merupakan kecamatan terbesar yang ada di Kabupaten Wonogiri. Namun karena jenis tanah yang ada di wilayah ini sebagian besar terdiri dari tanah kars,dimana tanah kars ini memiliki karakteristik menyerap air secara cepat sehingga kawasan di atasnya menjadi kering namun di satu sisi tanah ini menyimpan cadangan air yang cukup besar di bawahnya. Ini yang menyebabkan kawasan di sekitar Kecamatan Pracimantoro sering terjadi kekeringan. Kawasan yang paling parah dalam kelangkaan sumberdaya air di Kecamatan Pracimantoro ini terletak di Desa Gambirmanis. Desa ini seringkali tidak terjangkau oleh infrastruktur penunjang termasuk diantaranya infrastruktur jaringan air bersih. Selain tidak terjangkaunya desa oleh prasarana air bersih, desa ini juga bertanah kars sehingga sungai-suangai yang ada hampir semua mengering akibat air yang terserap oleh tanah, disamping itu tidak adanya sumber mata air menyebabkan semakin sulitnya sumber air bersih yang bisa didapatkan oleh masyarakat. Kondisi ini menyebabkan desain kawasan yang dapat menyimpan cadangan air menjadi sangat penting bagi Desa Gambirmanis.        

Kata Kunci : Kelangkaan Air, Desain Kawasan, WSUD (Water Sensitive Urban Design).

 

Abstract: Wonogiri is one area that is located in the headwaters of the Solo River where the region has a role as a water catchment area in order to maintain the water balance in the area below it . Judging from land use Wonogiri , almost 90 % is an area of green open space consisting of forest , mixed farms , fields and moors (RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2031) . Wonogiri has catchment area is large enough to allow water to save up for those areas that are in it . But in reality , there are still areas in Wonogiri experiencing water scarcity . The problem of water scarcity in the Wonogiri district is primarily located on Pracimantoro . Pracimantoro is the largest districts in the Wonogiri . However, because of the type of soil in this area is mostly composed of karst soil , where it has the characteristics of karst soil absorb water quickly so that it becomes a dry area on one side of the ground , but in this store are fairly large water reserves beneath it . This causes the area around Pracimantoro frequent droughts . The most severe in the area of water resource scarcity in Pracimantoro is located in the village of Gambirmanis . Gambirmanis Village often not affordable by supporting infrastructure including water supply network infrastructure . In addition to the village by the inaccessibility of clean water infrastructure , this village also landed karst river so that there is almost dried up due to water absorbed by the soil , in addition to the absence of water sources making it even harder to clean water can be obtained by the public . These conditions led to the design area that can store water up to be very important for the village Gambirmanis.

Keywords : Water Scarcity , WSUD ( Water Sensitive Urban Design )

Full Text:

PDF


View My Stats