KEBERTAHANAN KAMPUNG TUA SEKAYU TERKAIT KEBERADAAN MAL PARAGON DI KOTA SEMARANG

Eggy Evansyah, Santy Paulla Dewi

Abstract


Abstrak: Keberadaan kampung – kampung yang ada di Kota Semarang terancam keberadaanya karena pembangunan kawasan perdagangan dan jasa, karena pembangunan menggusur kawasan kampung.Salah satu kampung yang terancam di Kota Semarang yaitu Kampung Sekayu sejak tahun 1413 ditunjukan dengan adanya Masjid Taqwa Sekayu yang merupakan masjid tertua di Kota Semarang. Kampung Sekayu terancam karena pembangunan Mal Paragon yang telah menghilangkan salah satu yang ada di Kampung Sekayu sebagai lahan parkir motor.Tujuan penelitian yaitu menganalisis  kebertahanan  di Kampung Tua Sekayu sebagai kampung tua di Kota Semarang. Metode penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif dengan alat analisis berupa statistik deskriptif, analisis spasial. Hasil penelitian adalah Kampung Sekayu tidak dapat bertahan dengan keberadaan Mal Paragon di Kota Semarang. Mal Paragon memberikan dampak bagi Kampung Sekayu karena menambah jumlah penduduk pendatang yang mempengaruhi semua aspek yang ada. Dapat dilihathasil analisis fisik berupa penggunaan lahan bahwa digusurnya RT 1 yang dijadikan lahan parkir, fungsi yang bangunan yang berubah menjadi tempat kos dan tempat berdagang seiring dengan pembangunan Mal Paragon, serta bentuk bangunan yang hanya 1% sesuai dengan bantuk bangunan asli sesuai sejarah kawasan dan non fisik berupa aktivitas sosial dapat dilihat bahwa masyarakat jumlah ketidakhadiran sangat berkurang karena penduduk asli terpengaruh oleh penduduk pendatang yang individualis, sertaaktivitas budaya yang telah hilang tidak di kawasan Kampung Sekayu karena lokasi budaya digusur dan dibuat untuk pembangunan Mal Paragon sampai sekarang ini.

Kata Kunci: kebertahanan, kampung tua, keberadaan mal

Abstract: The existence of the villages in the city of Semarang threatened its existence because of the trade and service development, because development displacing the village area. One of the threatened village in Semarang City namely Kampung Sekayu since 1413 indicated the presence of Taqwa Sekayu Mosque which is the oldest mosque in the city of Semarang .Kampung Sekayu is threatened because of the construction of Paragon Mall which has removed the existing one in Kampung Sekayu as motorcycle parking area . The purpose of the study is to analyze the viability in the old village ofSekayu as an old village in the city of Semarang. The research method is descriptive quantitative analysis tools such as descriptive statistic, spatial analysis. The results of the study are Kampung Sekayu can’t survive in the presence of Paragon Mall Semarang. Paragon mall impacting Sekayu village because it adds to the immigrant population that affects of existing. Physical analysis of the results can be seen in the form of land use that evicted RT 1 is used as a parking lot , the building functions that turned into a boarding house and a place to trade in line with the development of Paragon Mall , as well as the shape of the building is only 1 % according to the shape of the original building and the history of the area in accordance non-physical form of social activity can be seen that the public greatly diminished the number of absences due to indigenous people affected by the individualist settlers , as well as cultural activities that have been lost are not in the village because of the location of cultural Sekayu evicted and made to Paragon mall development until now.

Keywords: resilience, old kampung, existence of mal


Full Text:

PDF


View My Stats