skip to main content

DISTRIBUSI POTENSI SUMBERDAYA PENDUKUNG DALAM PROSES PRODUKSI BATIK DI KAMPUNG-KAMPUNGSENTRA BATIK KOTA PEKALONGAN

*M. Arista Wibowo  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro, Indonesia
Nurini Nurini  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Perkembangan suatu kota terjadi dengan adanya kegiatan atau aktivitas masyarakat yang secara tidak langsung dapat membantu perkembangan dan perekonomian kota tersebut. Perkembangan dan pertumbuhan kota dapat terjadi karena adanya saling keterkaitan dengan daerah-daerah sekitar atau hinterland atau antar daerah didalam kota itu sendiri. Keterkaitan yang terjadi  dapat berupa adanya pergerakan barang atau jasa, manusia, uang, kredit dan investasi. Semakin besar keterkaitan yang terjadi, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap perkembangan kota tersebut. Kota Pekalongan sebagai salah satu kota yang berkembang di Jawa Tengah dan terkenal akan kerajinan tangan berupa kain batik. Kegiatan proses produksi batik ini melibatkan keterkaitan antar daerah di Kota Pekalongan maupun sekitarnya dalam hal distribusi tenaga kerja, distribusi sumber daya bahan baku dan distribusi keuangan atau financial.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan potensidistribusi sumberdaya pada produksi batik di kampung-kampungsentra batik Kota Pekalongan. Sehingga dalam penelitian ini dapat ditarik pertanyaan penelitian bahwa, “Bagaimana distribusi potensi sumberdaya pendukung dalam proses produksi batik di Kota Pekalongan dapat berpengaruh terhadap perkembangan kampungsentra batik dan Kota Pekalongan?”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling.Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis statistik dengan menggunakan teknik distribusi frekuensi dan korelasi.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa untuk potensi distribusi sumberdaya manusia melalui tenaga kerja secara kuantitas mayoritas berasal dari daerah kampung sentra batik itu sendiri dan secara kualitas dapat dikatakan cukup baik. Latar belakang pendidikan SMP dan mendapatkan upah yang rata-rata masih dibawah UMR Kota Pekalongan. Potensi distribusi sumberdaya bahan baku melalui perbedaan rasio harga komoditas diketahui bahwa perbandingannya adalah 1:2. Hal ini menjadikan para pengusaha batik memilih untuk pemenuhan bahan baku diperoleh dari Kota Pekalongan sendiri. Analisis sumberdaya finansial dapat dijelaskan bahwa sumber dana usaha para pengusaha mayoritas berasal dari pinjaman orang tua. Besaran pendapatan yang didapatkan dipengaruhi langsung oleh besaran pengeluaran karena berkaitan dengan jumlah produksi yang dihasilkan Berdasarkan temuan analisis tersebut, kampung-kampung sentra batik dapat menjadi sebagai potensi kutub pertumbuhan yang mampu ikut berperan dalam perkembangan Kota Pekalongan.
Fulltext View|Download
Keywords: Distribusi Potensi Sumberdaya Manusia, Sumberdaya Bahan Baku, Sumberdaya Financial, Kampung-Kampung Sentra Batik

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.