skip to main content

KEBERLANJUTAN KAWASAN SEMAWIS SEBAGAI OBYEK WISATA DI KOTA SEMARANG

*Rama Sanjaya  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Hadi Wahyono  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Citation Format:
Abstract

Pasar Semawis atau dikenal juga dengan Warung Semawis merupakan pasar malam yang diadakan warga kampung Pecinan di kota Semarang. Pada awalnya pasar semawis dibuka pada tanggal 15 Juli 2005 setiap hari Jum’at-Minggu. Semawis terletak di Gang Warung kawasan pecinan yang ditutup bagi kendaraan pada malam harinya. Pemberian nama Pasar Semawis ini disesuaikan dengan nama pendiri pasar tersebut yaitu perkumpulan Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata). Pasar ini bermula dari diadakannya perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun 2004, yang mana mulai tahun tersebut Tahun Baru Imlek dinyatakan sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia. Daya tarik Pasar Semawis, pembauran antar budaya (Jawa, Koja, Arab dan Tionghoa), mampu meningkatkan pesona asimilasi budaya di Kota Semarang. Atraksi budaya yang ditawarkan di Pasar Semawis juga beragam, seperti daya tarik hiburan, religius, kuliner dan eksotika. Akan tetapi, hal tersebut belum diimbangi dengan kurang memadainya sistem aksesibilitas menuju obyek wisata, arsitektur bangunan, dan rendahnya ketersediaan fasilitas di sekitar obyek wisata. Berdasasrkan hal tersebut, kegiatan wisata di Pasar Semawis mengalami hambatan terhadap keberlanjutan wisata Pasar Semawis. Pertanyaan yang dikaji dalam perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana keberlanjutan Kawasan Pasar Semawis sebagai obyek wisata di Kota Semarang ? Tujuan dalam tema laporan ini yakni untuk mengkaji keberlanjutan kawasan Semawis sebagai obyek wisata di Kota Semarang berdasarkan keberlanjutan komponen pariwisata; (1) Atraksi, (2) Aksesibilitas, (3) Akomodasi, (4) Promosi dan (5) Wisatawan. Sasaran dalam penelitian ini adalah; (1) Mengkaji kelebihan dan kekurangan komponen pariwisata Pasar Semawis, (2) Mengkaji keberlanjutan komponen pariwisata Pasar Semawis, dan (3) Rumusan kajian keberlanjutan wisata Pasar Semawis. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah terdeskripsikannya sebuah keberlanjutan kegiatan wisata Pasar Semawis di Kota Semarang dengan perlunya perhatian khusus terhadap aksesibilitas dalam menunjang kegiatan wisata Pasar Semawis yang dikaji berdasarkan keberlanjutan komponen pariwisata. Hasil kajian ini nantinya dapat memberikan masukan dalam pengembangan obyek wisata Pasar Semawis. Masukan ini ditujukan untuk pihak pengelola wisata Pasar Semawis dan Dinas Pariwisata Jawa Tengah.

 

Fulltext
Keywords: Komponen Pariwisata, Kelebihan dan Kekurangan, Keberlanjutan, Kawasan Semawis, Kawasan obyek wisata.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.