BibTex Citation Data :
@article{TPWK5619, author = {Novia Purbasari and Asnawi Asnawi}, title = {KEBERHASILAN COMMUNITY BASED TOURISM DI DESA WISATA KEMBANGARUM, PENTINGSARI DAN NGLANGGERAN}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {PNPM Mandiri Pariwisata , community based tourism, model.}, abstract = { Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa, namun memiliki potensi pariwisata yang tinggi. Hal ini dikarenakan DIY memiliki faktor yang berkenaan dengan keanekaragaman objek, dan ragam spesifikasi objek dengan karakter yang mantap dan unik. Hal ini memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat lokal. Sehingga munculah desa –desa wisata yang berada di sekitar DIY yang dikelola oleh masyarakat lokal yang bergerak di bidang pariwisata yang sering disebut community based tourism (pariwisata berbasis masyarakat). Melalui pariwisata berbasis masyarakat, pemerintah menanggapinya dengan suatu program yaitu PNPM Mandiri Pariwisata. Namun tidak semua desa wisata mampu membawa desa wisata menuju keberhasilan. Desa Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran mampu menunjukkan keberhasilan community based tourism. Hal itu dilihat dari banyaknya penghargaan yang mereka terima. Hal ini memunculkan pertanyaan penelitian yaitu bagaimana keberhasilan community based tourism di Desa Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran? Dari pertanyaan di atas maka terumuskanlah tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi ukuran keberhasilan dari Desa Wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik purposive dan mengadopsi snowball sampling. Hasil akhir dari penelitian ini Desa Wisata Pentingsari dan Nglanggeran berhasil melalui upaya pemberdayaan masyarat sedangkan Desa Wisata Kembangarum berhasil melalui pelibatan masyarakat secara tidak langsung. }, issn = {2338-3526}, pages = {476--485} doi = {10.14710/tpwk.2014.5619}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/5619} }
Refworks Citation Data :
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa, namun memiliki potensi pariwisata yang tinggi. Hal ini dikarenakan DIY memiliki faktor yang berkenaan dengan keanekaragaman objek, dan ragam spesifikasi objek dengan karakter yang mantap dan unik. Hal ini memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat lokal. Sehingga munculah desa –desa wisata yang berada di sekitar DIY yang dikelola oleh masyarakat lokal yang bergerak di bidang pariwisata yang sering disebut community based tourism (pariwisata berbasis masyarakat). Melalui pariwisata berbasis masyarakat, pemerintah menanggapinya dengan suatu program yaitu PNPM Mandiri Pariwisata. Namun tidak semua desa wisata mampu membawa desa wisata menuju keberhasilan. Desa Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran mampu menunjukkan keberhasilan community based tourism. Hal itu dilihat dari banyaknya penghargaan yang mereka terima. Hal ini memunculkan pertanyaan penelitian yaitu bagaimana keberhasilan community based tourism di Desa Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran? Dari pertanyaan di atas maka terumuskanlah tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi ukuran keberhasilan dari Desa Wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik purposive dan mengadopsi snowball sampling. Hasil akhir dari penelitian ini Desa Wisata Pentingsari dan Nglanggeran berhasil melalui upaya pemberdayaan masyarat sedangkan Desa Wisata Kembangarum berhasil melalui pelibatan masyarakat secara tidak langsung.
Article Metrics:
Last update: