BibTex Citation Data :
@article{TPWK5618, author = {Raetami Saraswati and Anita Rakhmatulloh}, title = {PENGARUH PERGERAKAN TERHADAP POLA KONSUMSI TENAGA KERJA DI KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {pergerakan, pola pergerakan, pola konsumsi, kawasan industri}, abstract = { Kawasan industri menyerap banyak tenaga kerja dari berbagai wilayah baik dari dalam kota maupun dari luar kota. Salah satunya Kawasan Industri Wijayakusuma yang terletak di jalan raya ekonomi Semarang-Jakarta.Banyak tenaga kerja industri yang melakukan pergerakan dari tempat tinggalnya menuju ke tempat bekerjanya yaitu Kawasan Industri Wijayakusuma maupun sebaliknya setiap hari. Perlunya mengetahui karakteristik sosial-demografi dan ekonomi, karakteristik pergerakan, dan karakteristik pola konsumsi tenaga kerja agar dapat mengetahui pengaruhnya satu sama lain. Dalam penelitian ini ternyata di temukan bahwa pergerakan akan mempengaruhi pola konsumsi tenaga kerja. Terlihat dari jenis kelamin akan mempengaruhi jarak tempuh, waktu tempuh, dan kendaraan yang akan di gunakan ke tempat bekerja. Perempuan lebih cenderung memiliki jarak tempuh dan waktu tempuh yang lebih pendek daripada laki-laki.Pendapatan juga akan mempengaruhi kendaraan yang akan di gunakan oleh tenaga kerja, serta jumlah kendaraan yang di miliki akan mempengaruhi juga pada kendaraan yang akan di gunakan dan frekuensi perjalanan si tenaga kerja eitu sendiri Jarak tempuh dan waktu tempuh tenaga kerja ternyata akan mempngaruhi pola konsumsinya khususnya pada proporsi pola untuk transportasi, semakin jauh jarak tempuh atau semakin lama waktu tempuh tenaga kerja akan semakin besar proporsi pola untuk transportasinya. Jika jarak tempuhnya semakin jauh juga maka akan ada perilaku tenaga kerja untuk menekan proporsi pola non pangannya agar semua kebutuhannya akan tercukupi.Namun,bagaimanapun pergerakan tenaga kerja tidak akan mempengaruhi proporsi pola untuk pangannya karena hal ini merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat di ganti dengan kebutuhan lainnya. Penyediaan sarana transportasi yang memadai, melihat juga dari aspk biaya karena hal ini akan menjadi faktor pertimbangan untuk tenaga kerja dalam memilih kendaraan yang akan di gunakan ke tempat kerja.Selain itu, perlunya penyediaan perumahan di sekitar kawasan industri, agar jarak tempuh dan waktu tempuh tenaga kerja akan semakin dekat sehingga, akan semakin efektif dan efisien baik dalam waktu, tenaga, dan biaya yang akan di keluarkan untuk transportasi. }, issn = {2338-3526}, pages = {461--475} doi = {10.14710/tpwk.2014.5618}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/5618} }
Refworks Citation Data :
Kawasan industri menyerap banyak tenaga kerja dari berbagai wilayah baik dari dalam kota maupun dari luar kota. Salah satunya Kawasan Industri Wijayakusuma yang terletak di jalan raya ekonomi Semarang-Jakarta.Banyak tenaga kerja industri yang melakukan pergerakan dari tempat tinggalnya menuju ke tempat bekerjanya yaitu Kawasan Industri Wijayakusuma maupun sebaliknya setiap hari. Perlunya mengetahui karakteristik sosial-demografi dan ekonomi, karakteristik pergerakan, dan karakteristik pola konsumsi tenaga kerja agar dapat mengetahui pengaruhnya satu sama lain.
Dalam penelitian ini ternyata di temukan bahwa pergerakan akan mempengaruhi pola konsumsi tenaga kerja. Terlihat dari jenis kelamin akan mempengaruhi jarak tempuh, waktu tempuh, dan kendaraan yang akan di gunakan ke tempat bekerja. Perempuan lebih cenderung memiliki jarak tempuh dan waktu tempuh yang lebih pendek daripada laki-laki.Pendapatan juga akan mempengaruhi kendaraan yang akan di gunakan oleh tenaga kerja, serta jumlah kendaraan yang di miliki akan mempengaruhi juga pada kendaraan yang akan di gunakan dan frekuensi perjalanan si tenaga kerja eitu sendiri Jarak tempuh dan waktu tempuh tenaga kerja ternyata akan mempngaruhi pola konsumsinya khususnya pada proporsi pola untuk transportasi, semakin jauh jarak tempuh atau semakin lama waktu tempuh tenaga kerja akan semakin besar proporsi pola untuk transportasinya. Jika jarak tempuhnya semakin jauh juga maka akan ada perilaku tenaga kerja untuk menekan proporsi pola non pangannya agar semua kebutuhannya akan tercukupi.Namun,bagaimanapun pergerakan tenaga kerja tidak akan mempengaruhi proporsi pola untuk pangannya karena hal ini merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat di ganti dengan kebutuhan lainnya.
Penyediaan sarana transportasi yang memadai, melihat juga dari aspk biaya karena hal ini akan menjadi faktor pertimbangan untuk tenaga kerja dalam memilih kendaraan yang akan di gunakan ke tempat kerja.Selain itu, perlunya penyediaan perumahan di sekitar kawasan industri, agar jarak tempuh dan waktu tempuh tenaga kerja akan semakin dekat sehingga, akan semakin efektif dan efisien baik dalam waktu, tenaga, dan biaya yang akan di keluarkan untuk transportasi.
Article Metrics:
Last update: