skip to main content

Kesesuaian Penggunaan Lahan Pertanian Pada Kawasan Rawan Bencana Kecamatan Selo

Santi Apriani  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
*Bitta Pigawati scopus  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Selo District is one of the disaster-prone areas in Boyolali Regency. Selo District has a vulnerability to the eruption of Mount Merapi, landslides, and the danger of soil erosion. There are at least 6 out of 10 villages in Selo District that have high disaster vulnerability. The majority of people in Selo District have livelihoods as farmers. In fulfilling food needs, the community began to increase production and expand production areas. To determine the suitability of the use of agricultural land in Selo District, which is in a landslide-prone area, a remote sensing method was carried out through guided classification for primary data acquisition. Analysis was carried out with remote sensing analysis activities through spatial analysis of land use, multiple natural disasters, land capability, suitability of agricultural land use based on land capability, and suitability of agricultural land use in disaster areas. The result is that agricultural land is dominated by suitable land by 62.8% and not suitable by 38.2% with aggravating factors in the form of erosion and landslides

Fulltext View|Download
Keywords: Natural Disaster, Agricultural land, Land suitability

Article Metrics:

  1. Affan, M., Hidayatullah, F., & Dahlan, D. (2022). Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan Berdasarkan Kemampuan Lahan dengan Metode Skoring di Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Serambi Engineering, 7(4), 4095–4109. https://doi.org/10.32672/jse.v7i4.5024
  2. Agung, P., Hadi, P., & Mukti, S. H. (2016). Kontribusi Penginderaan Jauh Untuk Pengembangan Sistem Pemantauan Pemanfaatan Ruang Pada Rencana Tata Ruang Wilayah. Majalah Geografi Indonesia, 23(1), 77–89
  3. Anjeliza, R. Y. (2013). Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi Brassica juncea L Pada Berbagai Desain Hidroponik. Universitas Hasanuddin Makasar
  4. Antara, M. (2001). Orientasi Penelitian Pertanian: Memenuhi Kebutuhan Pangan Dalam Era Globalisasi. SOCA: Socioeconomics of Agriculture and Agribusiness, 1(1), 1–17
  5. Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. (2021). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Boyolali Menurut Lapangan Usaha. Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali
  6. BAPPEDA Kabupaten Boyolali. (2016). RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Boyolali, 2016-2020. BAPPEDA Kabupaten Boyolali
  7. Choenkwan, S., Fox, J. M., & Rambo, A. T. (2014). Agriculture in the mountains of Northeastern Thailand: Current situation and prospects for development. Mountain Research and Development, 34(2), 95–106. https://doi.org/10.1659/MRD-JOURNAL-D-13-00121.1
  8. Endah, S. (2014). Strategi Pengelolaan Ekosistem Pengunungan Secara Berkelanjutan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Universitas Diponegoro
  9. Harjianto, M., Sinukaban, N., Tarigan, S. D., & Haridjaja, O. (2016). Land Capability Evaluation for Land Use Recommendation in Lawo Watershed. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 5(1), 1. https://doi.org/10.18330/jwallacea.2016.vol5iss1pp1-11
  10. Haryani, T. H., Ratnaningsih, A., Nurhasanah, Iryani, K., Rahayu, U., & Sukiniarti. (2016). Praktikum Biologi 1 (Edisi 2). Universitas Terbuka
  11. Hermawan, I. (2015). Sengkedan : Bentuk Rekayasa Lingkungan Swales : for Settlement of Engineering Environment and. Patanjala, 7
  12. Huhtamaa, H., & Helama, S. (2017). Distant impact: tropical volcanic eruptions and climate-driven agricultural crises in seventeenth-century Ostrobothnia, Finland. Journal of Historical Geography, 57, 40–51. https://doi.org/10.1016/j.jhg.2017.05.011
  13. Irvan. (2019). Budidaya Tomat. Pertanian.Go.Id. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/84547/BUDIDAYA--TOMAT/
  14. Isbah, U. &, & Iyan, R. Y. (2016). Analisis Peran Sektor Pertanian dalam Perekonomian dan Kesempatan Kerja di Provinsi Riau. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, Tahun VII(19), 45–54
  15. Permen LH No 17 Tahun 2009 Tentang Pedoman penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam penataan ruang wilayah, Kementerian Lingkungan Hidup 1 (2009)
  16. Pedoman Kesesuaian Lahan Pada Komoditas Tanaman Pangan, Pub. L. No. NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013, 1 (2013)
  17. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2019). Kiat Sukses Budi Daya Bawang Putih. In E. Setyorini & N. Rachmawati (Eds.), International Journal of Current Research and Review (Vol. 1, Issue 193). Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
  18. Kurniadi, A. (2014). Analisis Kualitas Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Kota Gede Kota Yogyakarta Menggunakan CItra Quickbird [Universitas Negeri Yogyakarta]. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/23462
  19. Mahananto, Prasetyowati, & Prasetyo. (2021). Farmers Characteristics and Factors Affecting Shallot Production ( Case Study in Senden Village , Selo District , Boyolali Regency ). Agrineca. http://ejournal.utp.ac.id/index.php/AFP/index
  20. Mangkunegara, M., & Firdamayanti, E. (2021). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Kelayakan Ekonomi Tanaman Lada (Piper Nigrum L.) di Kabupaten Luwu. Jurnal Ilmu Pertanian, 1(2), 55–62
  21. Meltin, L. (2009). Budidaya Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Di Kebun Benih Hortikultural Tawangmangu. Universitas Sebelas Maret
  22. Mubekti. (2016). Evaluasi Karakterisasi Dan Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Unggulan Perkebunan : Studi Kasus Kabupaten Kampar. Jurnal Teknologi Lingkungan, 13(1), 37. https://doi.org/10.29122/jtl.v13i1.1403
  23. Muchena, F. N., & Gachene, C. K. K. (2016). Soils of the Highland and Mountainous Areas of Kenya with Special Emphasis on Agricultural Soils. International Mountain Society, 8(2), 183–191
  24. Nora, S., Rauf, A., & Elfiati, D. (2015). Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Lahan Sawah Di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli. Jurnal Pertanian Tropik, 2(3), 348–347. https://doi.org/10.32734/jpt.v2i3.2943
  25. Paeru, R. ., & Dewi, T. Q. (2015). Panduan Praktis Bertanam Sayuran Di Pekarangan. Penebar Swadaya Grup. https://books.google.co.id/books?id=hy9MCgAAQBAJ&lpg=PP1&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q&f=false
  26. Purnomo, N. H. (2011). Arahan Pemanfaatan Lahan Pertanian Tanaman Semusim Terhadap Resiko Bencana Longsor Lahan Di Wilayah Urbanisasi Perdesaaan Lahan Atas Gunungapi. 1–23
  27. Ruka, Z. (2019). Cara Menanam Wortel Di Pot. Pertanian.Go.Id. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85050/CARA-MENANAM-WORTEL-DI-POT/#:~:text=Syarat Tumbuh Tanaman Wortel&text=Salah satu hal yang paling,dapat melakukan pengapuran menggunakan dolomite
  28. Rupaka, Sudarno, & Suharyanto. (2015). TANAH LONGSOR DI KABUPATEN TEGAL Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro , Semarang Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro , Semarang
  29. Sarjanti, E. (2017). Analisis kesesuaian bentuk penggunaan lahan terhadap kemampuan lahan sebagai usaha konservasi berkelanjutan berbasis mitigasi bencana di kecamatan ajibarang kabupaten banyumas. Prosiding Seminar Nasional Geotik 2017, 7, 55–59. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9080/geotik2017_7.pdf?sequence=1
  30. Silvianengsih, Satwarnirat, & Liliwarti. (2015). PENGARUH KADAR AIR TERHADAP KESTABILAN LERENG (KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PADANG). Rekayasa Sipil, 2, 36–45
  31. Sukarman, S., Dariah, A., & Suratman, S. (2020). TANAH VULKANIK DI LAHAN KERING BERLERENG DAN POTENSINYA UNTUK PERTANIAN DI INDONESIA / Volcanic Soils in Sloping Dry Land and Its Potential for Agriculture in Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 39(1), 21. https://doi.org/10.21082/jp3.v39n1.2020.p21-34
  32. Supriyono, D. P. & Mt. S. B. (2009). Hubungan Kemiringan Lereng dan penggunaan Lahan Di Sisi Barat Gunung Lawu. In Caraka TAni XXIV (p. 149)
  33. Suranto, J. P. (2008). Kajian Pemanfaatan Lahan Pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Gununglurah, Cilongok, Banyumas. In Eprints.undip. Universitas Diponegoro
  34. Suyana, J., & Muliawati, E. S. (2014). Analysis of Land Capability on Farming System at Serang Sub-Watershed Kedung Ombo Reservoir Catchment Area. Jurnal Ilmu Tanah Dan Agroklimatologi, 11(2), 139–149
  35. Tri, D., Haryani, S., & Si, M. (2012). Organo Nutritivum (Daun, Batang, dan Akar). In Praktikum Biologi (pp. 1–39)
  36. Wirawan, R. R., Kumurur, V. A., & Warouw, F. (2019). Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan Di Kota Palu. Jurnal Spasial, 6(1), 137–148
  37. Yhudistira, A. F. (2018). Kajian Tingkat Erosi Pada Lahan Tanaman Semusim Dengan Berbagai Pengolahan Konservasi Diukur Menggunakan Metode Pengukuran Plot Erosi Dan Persamaan Usle Di Sub-Das Brantas Hulu. Universitas Brawijaya
  38. Yudiastuti, E. (2019). Syarat Tumbuh dan Persiapan Lahan Tanam Cabai. Pertanian.Go.Id. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75153/syarat-tumbuh-dan-persiapan-lahan-tanam-cabai-rawit/

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.