BibTex Citation Data :
@article{TPWK36175, author = {Dini Prasetyaningati and Sunarti Sunarti}, title = {PROSES KOLABORASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) DALAM PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH BENOYO, KOTA SALATIGA}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {14}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Permukiman Kumuh, Kolaborasi, Organisasi Perangkat Daertah (OPD)}, abstract = { Abstrak : Permukiman kumuh perkotaan masih menjadi permasalahan yang banyak dihadapi kota-kota besar khususnya di Indonesia. Salah satu program pemerintah guna menangani permukiman kumuh adalah Program Kotaku. Program kolaborasi Kotaku menggandeng organisasi pemerintah daerah (OPD) dari berbagai bidang untuk berkolaborasi dalam hal pendanaan dan pembangunan infrastruktur. Pelaksanaan proses kolaborasi diturunkan berdasarkan tata kelola kolaborasi menurut Ansel and Gash dan Emerson, Nabatchi, and Balogh. Proses kolaborasi memiliki keterkaitan satu sama lain untuk mencapai hasil yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kolaborasi yang berjalan dalam pelaksanaan kolaborasi pada pengentasan permukiman kumuh Benoyo . Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kinerja OPD dalam pengentasan permukiman kumuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara. Responden penelitian ini meliputi anggota OPD, fasilitator Program Kotaku, dan stakeholder terkait di permukiman Benoyo yang berjumlah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan nilai penilaian OPD yang belum mencapai nilai yang maksimal. Terdapat 11 proses kolaborasi yang belum mencapai nilai maksimal sehingga perlu adanya evaluasi yang peningkatan tindakan pada setiap proses kolaborasi khususnya dalam kolaborasi OPD untuk mengentaskan permukiman kumuh. }, issn = {2338-3526}, doi = {10.14710/tpwk.2025.36175}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/36175} }
Refworks Citation Data :
Abstrak: Permukiman kumuh perkotaan masih menjadi permasalahan yang banyak dihadapi kota-kota besar khususnya di Indonesia. Salah satu program pemerintah guna menangani permukiman kumuh adalah Program Kotaku. Program kolaborasi Kotaku menggandeng organisasi pemerintah daerah (OPD) dari berbagai bidang untuk berkolaborasi dalam hal pendanaan dan pembangunan infrastruktur. Pelaksanaan proses kolaborasi diturunkan berdasarkan tata kelola kolaborasi menurut Ansel and Gash dan Emerson, Nabatchi, and Balogh. Proses kolaborasi memiliki keterkaitan satu sama lain untuk mencapai hasil yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kolaborasi yang berjalan dalam pelaksanaan kolaborasi pada pengentasan permukiman kumuh Benoyo. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kinerja OPD dalam pengentasan permukiman kumuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara. Responden penelitian ini meliputi anggota OPD, fasilitator Program Kotaku, dan stakeholder terkait di permukiman Benoyo yang berjumlah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan nilai penilaian OPD yang belum mencapai nilai yang maksimal. Terdapat 11 proses kolaborasi yang belum mencapai nilai maksimal sehingga perlu adanya evaluasi yang peningkatan tindakan pada setiap proses kolaborasi khususnya dalam kolaborasi OPD untuk mengentaskan permukiman kumuh.
Article Metrics:
Last update: