skip to main content

Kajian Pengembangan Pariwisata Svargabumi Sebagai Bentuk Sinergi Aktivitas Pariwisata dengan Pertanian di Desa Borobudur

Alifia Mentari  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Mada Sophianingrum  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pengembangan pariwisata yang dikembangkan di desa tidak hanya meningkatkan peningkatan perekonomian. Di sisi lain juga cenderung cenderung pada alih fungsi lahan pertanian menjadi kegiatan pariwisata yang dinilai lebih menguntungkan. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan desa wisata yang mampu mensinergikan sektor sebagai kegiatan utama pedesaan dengan pengembangan sektor pariwisata. Desa Borobudur merupakan salah satu desa yang telah mengembangkan desa wisata melalui sinergi antara kegiatan pariwisata dan kegiatan pertanian melalui Svargabumi Tourism. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan Wisata Svargabumi di Desa Borobudur dalam upaya mensinergikan kegiatan pertanian dengan pariwisata.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil Wisata Svargabumi dikembangkan dengan fokus dan prioritas pada pertanian melalui upaya mempertahankan hidup persawahan yang dikelola untuk dijadikan sebagai tempat wisata. Selain itu, keberadaan lahan persawahan tetap dipertahankan sebagai bentuk terpeliharanya kegiatan pertanian meskipun lahan tersebut telah dijadikan lokasi wisata sebagai bentuk sinergitas antara kegiatan pertanian dan pariwisata. Hasilnya, Wisata Svargabumi dikembangkan dengan fokus dan prioritas pada pertanian untuk mempertahankan hidup persawahan yang dikelola untuk dijadikan sebagai daya tarik.Selain itu, keberadaan lahan persawahan tetap dipertahankan sebagai bentuk terpeliharanya kegiatan pertanian meskipun lahan tersebut telah dijadikan lokasi wisata sebagai bentuk sinergitas antara kegiatan pertanian dan pariwisata. Hasil Wisata Svargabumi dikembangkan dengan fokus dan prioritas pada pertanian melalui upaya mempertahankan hidup persawahan yang dikelola untuk dijadikan sebagai tempat wisata. Selain itu, keberadaan lahan persawahan tetap dipertahankan sebagai bentuk terpeliharanya kegiatan pertanian meskipun lahan tersebut telah dijadikan lokasi wisata sebagai bentuk sinergitas antara kegiatan pertanian dan pariwisata.

Fulltext View|Download
Keywords: Pariwisata;pertanian;sinergi

Article Metrics:

  1. Paresishvili, O., Kvaratskhelia, L., & Mirzaeva, V. (2017). Rural tourism as a promising trend of small business in Georgia: Topicality, capabilities, peculiarities. Annals of Agrarian Science, 15(3), 344–348. https://doi.org/10.1016/j.aasci.2017.07.008
  2. Ateş, H. Ç., & Ateş, Y. (2019). Geotourism and Rural Tourism Synergy for Sustainable Development—Marçik Valley Case—Tunceli, Turkey. Geoheritage, 11(1), 207–215. https://doi.org/10.1007/s12371-018-0312-1
  3. Arintoko, A., Ahmad, A. A., Gunawan, D. S., & Supadi, S. (2020). Community-based tourism village development strategies: A case of Borobudur tourism village area, Indonesia. Geojournal of Tourism and Geosites, 29(2), 398–413. https://doi.org/10.30892/gtg.29202-477
  4. Suyitno. (2018). Metode Penelitian Kualitatif: Konsep, Prinsip, dan Operasionalnya. Akademia Pustaka
  5. Sirajuddin, S. (2017). Analisis Data Kualitatif. Bandung: Penerbit Pustaka Ramadhan
  6. Amira, D. N., & Dyah, W. (2018). Kajian Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas untuk Pengembangan Pariwisata Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten. Jurnal Bumi Indonesia, 7(2)
  7. Wang, L. en, Cheng, S. kui, Zhong, L. sheng, Mu, S. lin, Dhruba, B. G. C., & Ren, G. zhu. (2013). Rural tourism development in China: Principles, models and the future. Journal of Mountain Science, 10(1), 116–129. https://doi.org/10.1007/s11629-013-2501-3
  8. Widiastuti, A., & Nurhayati, A. S. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Desa Wisata Nganggring Sleman. Jurnal Ilmiah WUNY, 1(1). https://doi.org/10.21831/jwuny.v1i1.26852
  9. Kusmayadi. (2000). Pariwisata Pedesaan Dan Pembangunan Pertanian. Jurnal Ilmu Pariwisata, 5(1), 100–114
  10. Andriani, D., & Sunarta, I. (2015). Pengelolaan Desa Wisata Belimbing Menuju Pariwisata Berkelanjutan Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata, 3(1), 17–23. https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2015.v03.i01.p03

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.