skip to main content

KAJIAN PENENTUAN BENTUK PENGEMBANGAN WILAYAH KURIMA KABUPATEN YAHUKIMO PAPUA

*Simson Harefa Hesegem  -  Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Samsul Ma’rif  -  Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Tujuan pemekaran wilayah adalah sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam perkembangnnya, setelah beberapa tahun berjalan ada indikasi bahwa pembangunan di Kabupaten Yahukimo yang dimekarkan pada tahun 2002 dari Kabupaten Jayawijaya oleh sebagian masyarakat dianggap tidak bisa memenuhi aspirasi menjawab tujuan dari pemekaran. Hal ini diindikasikan oleh  munculnya kesenjangan pembangunan antar-distrik yang dekat dengan pusat pemerintahan dengan distrik yang jauh dari pusat pemerintahan. Salah satu wilayah dalam Kabupaten Yahukimo yang mengalami stagnasi pembangunan adalah Kurima. Sampai saat ini, masyarakat yang berdomisili di distrik Kurima belum merasakan dampak pemekaran kabupaten Yahukimo. Hal tersebut terlihat dari belum adanya pembangunan berupa pembangunan fasilitas fisik seperti fasilitas kesehatan yang tidak memadai, kantor pemerintahan tidak layak dipakai dan fasilitas pendidikan yang sangat memprihatinkan. Kondisi ini kemudian memicu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan munculnya aspirasi pembentukan kabupaten baru yang terpisah dengan Kabupaten Yahukimo, bergabung kembali dengan Kabupaten Jayawijaya dan tetap berada dalam lingkup Kabupaten Yahukimo. Berdasarkan ketiga alternatif upaya pengembangan wilayah Distrik Kurima yang mengemuka ini, maka penelitian ini kemudian dilakukan. Metode yang digunakan adalah dengan deskriptif didukung teknis analisis proses hierarki analitik (PHA) dan didukung oleh analisis kualitatif. Hasil analisis PHA yang melibatkan beberapa narasumber terkait sebagai pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Yahukimo, khususnya di Distrik Kurima memperlihatkan bahwa alternatif terpilih adalah Pembentukan Kabupaten Baru yang terpisah dari Kabupaten Yahukimo. Implikasi dari terpilihnya pembentukan kabupaten baru adalah penentuan ibukota kabupaten sebagai pusat pemerintahan dan cakupan wilayah kabupaten. Berdasarkan analisis pusat pemerintahan dengan beberapa kriteria, skor tertinggi terletak di Distrik Kurima diikuti oleh Tangma, dan Silimo. Adapun cakupan wilayah meliputi distrik-distrik yang tergabung dalam konfederasi lima suku yaitu, Yali, Hubla, Kimyal, Momuna dan Me. Upaya mewujudkan sebagai kabupaten baru berdasarkan analisis kesiapan yang dilihat dari aspek kependudukan dan lahan, infrastruktur fisik, kelembagaan SDM pemerintahan, mananjemen konflik dan demokrasi serta kapasitas ekonomi sumber daya dan sektor unggulan menunjukkan bahwa Kurima memiliki kapasitas yang kuat menjadi daerah otonom. 
Fulltext View|Download
Keywords: Pengembangan Wilayah;Kurima;Papua

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.