BibTex Citation Data :
@article{TPWK2934, author = {R Clarrio Jaya and Wisnu Pradoto}, title = {TRANSFORMASI PEMANFAATAN RUANG KORIDOR SULTAN AGUNG KOTA SEMARANG}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {Transformasi;Pemanfaatan Ruang Koridor;Most Probable Use}, abstract = { Proses transformasi sebuah ruang akan berlangsung bersamaan dengan perkembangan tuntutan terhadap kebutuhan ruang dari masyarakat. Relokasi pusat pemerintahan pada koridor Jalan Pemuda, pusat kegiatan Kota Semarang pada kawasan simpang lima, dan adanya kebijakan pengembangan ruang koridor sultan agung sebagai koridor komersial hingga tahun 2031 telah memberikan dorongan terjadinya perkembangan kawasan perkotaan di ruang Jalan Sultan Agung sebagai koridor yang memiliki sifat menjari (poros transportasi) dengan pusat kegiatan Kota Semarang. Dijelaskan oleh Legawa (dalam Wijayanti, 1998) bahwa daerah poros transportasi akan mengalami perkembangan fisik yang berbeda dengan daerah diantara jalur-jalur transportasi. Perbedaan tersebut terletak pada perkembangan dari tampilan kawasan terbangun di sepanjang poros transportasi yang akan terlihat lebih besar dibandingkan daerah lainnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperoleh sebuah research question penelitian berupa : “Bagaimana tendensi transformasi pemanfaatan ruang koridor sultan agung hingga tahun 2031?”. Merujuk pada research question, disusun sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tendensi transformasi pemanfaatan ruang koridor sultan agung hingga tahun 2031. Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah tahapan-tahapan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif positivistik melalui analisis proses transformasi yang disusun dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, analisis nilai tertinggi dan penggunaan terbaik dari sebuah ruang yang menggunakan model most probable use dan dijelaskan dengan teknik analisis statistik deskriptif, serta peramalan terhadap tendensi transformasi ruang koridor hingga tahun 2031 dengan menggunakan kombinasi terhadap teknik trendline dan analisis most probable use. Melalui analisis tersebut diperoleh temuan bahwa transformasi pemanfaatan ruang koridor sultan agung mulai mengalami pergeseran dari perkembangan perkotaan yang melompat menjadi perkembangan perkotaan yang memanjang, pengembangan secara horizontal menjadi vertikal, fungsi perumahan menjadi fungsi komersial dalam bentuk compact center. Bentuk tersebut akan berkembang hingga tahun 2031 seiring dengan keinginan terbesar dari partisipan aktif pembangunan yang menginginkan pembangunan ruang koridor sultan agung sebagai kawasan campuran. }, issn = {2338-3526}, pages = {775--785} doi = {10.14710/tpwk.2013.2934}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/2934} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update: