slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PERKEMBANGAN WILAYAH PERI URBAN: KAJIAN PADA PERSPEKSTIF DEMOGRAFI DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus: Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman) | Kinanti | Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) skip to main content

PERKEMBANGAN WILAYAH PERI URBAN: KAJIAN PADA PERSPEKSTIF DEMOGRAFI DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus: Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman)

*Aninda Sarah Kinanti  -  Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Wiwandari Handayani  -  Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Keterbatasan lahan di Kota Jogjakarta tidak mendukung jumlah penduduk pendatang yang semakin meningkat, padahal mereka membutuhkan ruang untuk tempat tinggal dan beraktivitas lainnya. Oleh sebab itu terjadi pergeseran urbanisasi ke wilayah peri urban Kecamatan Depok. Jika perkembangan wilayah peri urban Kecamatan Depok dibiarkan dan tidak kunjung dilihat sebagai kota di masa depan, akibatnya pembangunan yang terjadi di wilayah ini tidak dapat mensejahterakan penduduk setempat, sehingga timbul masalah-masalah pada kependudukan. Oleh karena itu perlu dipahami perkembangan wilayah peri urban dalam berbagai perspektif yang luas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perkembangan wilayah peri urban Kecamatan Depok pada perspektif demografi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode desriptif kuantitatif dengan alat analisis berupa crosstab, analisis transisi demografi, analisis struktur penduduk, dan analisis transisi sosial ekonomi. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah Kecamatan Depok masih memiliki karakteristik penduduk yang bersifat kedesaan pada tahun 1980-1990, akan tetapi pada tahun 1990 - 2010, urbanisasi di Kota Jogjakarta telah merubah pembangunan di area Kecamatan Depok dan karakteristik penduduknya mulai berubah menjadi karakteristik perkotaan. Perubahannya juga diikuti dengan proses perubahan peri-urbanisasi di Wilayah peri urban Kecamatan Depok. Pada tahun 1980 hingga tahun 2010, proses peri urban yang terjadi adalah sub-urbanisasi, kemudia tahun 2000 hingga tahun 2010, proses yang terjadi adalah centripetal migration dan population retention. Disamping itu, perubahan yang terjadi di Kecamatan Depok sebagai akibat dari bertambahnya penduduk pendatang juga memberikan beragam bentuk hubungan demografi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Depok. Oleh sebab itu diperlukan arahan kebijakan untuk wilayah peri urban yang bersifat spasial.
Fulltext View|Download
Keywords: perkembangan peri-urban;demografi;sosial ekonomi

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.