BibTex Citation Data :
@article{TPWK2895, author = {Sigit Pri Hastanto and Samsul Marif}, title = {STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH BERDASARKAN TIPOLOGI KECAMATAN DI KABUPATEN PEMALANG}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH BERDASARKAN TIPOLOGI KECAMATAN DI KABUPATEN PEMALANG}, abstract = { Pengembangan wilayah dapat dianggap sebagai suatu bentuk intervensi positif terhadap pembangunan di suatu wilayah. Diperlukan strategi-strategi yang efektif untuk suatu percepatan pembangunan. Disamping strategi-strategi untuk wilayah yang berkembang, strategi pengembangan wilayah-wilayah baru menjadi sangat penting. Strategi pengembangan wilayah maupun pelaksanaanya dewasa ini menjadi isu yang aktual dibicarakan. Keberhasilan maupun kegagalan dalam pengembangan memunculkan konsep pengembangan wilayah dari bawah atau bottom up planning yang mengekplorasi potensi dan kendala dari wilayah tersebut. Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang rendah maupun pertumbuhan wilayah yang tidak merata merupakan bentuk kegagalan dalam pencapaian pengembangan wilayah. Keadaan ini terjadi karena setiap wilayah mempunyai karakteristik beragam. Ketidakpaduan kebijakan pengembangan ekonomi dan keruangan ini menyebabkan terjadinya ketimpangan antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan wilayah berdasarkan tipologi kecamatan melalui integrasi sektor potensial terhadap perwilayahan pembangunan sehingga dapat menjadi solusi ketimpangan wilayah yang ada di Kabupaten Pemalang. Wilayah Kabupaten Pemalang merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang berada di Jalur utama Pantura yang mempunyai akses untuk menuju ke daerah-daerah lainnya. Dari segi aktivitas, Kabupaten Pemalang memiliki aktivitas yang terdiri dari dua sektor, yaitu sektor primer meliputi sektor pertanian, sektor perikanan, sektor peternakan, perkebunan, kehutanan dan lain sebagainya, sedangkan sektor sekunder yaitu sektor industri, sektor perdagangan dan jasa. Dari dua sektor tersebut tingkat pelayanan antar kota kecamatan sangat mendukung perkembangan wilayahnya, terutama untuk wilayah bagian utara Kabupaten Pemalang yang lebih berkembang karena dilalui oleh jalur pantura sedangkan pada wilayah bagian selatan Kabupaten Pemalang kurang berkembang karena kondisi fisik wilayahnya berada di daerah perbukitan serta kurangnya dukungan sarana dan prasarana. Pada pengembangan peran dan fungsi kota, secara spesifik dalam rencana tata ruang kota harus mempertimbangkan potensi yang dimiliki hinterland-nya, sehingga terjadi keserasian interaksi antara pusat dengan wilayahnya (core-periphery) yang akan menguntungkan kedua belah pihak.Untuk mencapai tujuan penelitian Strategi Pengembangan Wilayah Berdasarakan Tipologi Kecamatan digunakan metode analisis kuantitatif. Secara garis besar, analisis penelitian dibagi menjadi tiga yaitu analis struktur kota, analisis potensi sektoral, analisis kategori Klaasen dan analisis tipologi kecamatan. }, issn = {2338-3526}, pages = {597--608} doi = {10.14710/tpwk.2013.2895}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/2895} }
Refworks Citation Data :
Pengembangan wilayah dapat dianggap sebagai suatu bentuk intervensi positif terhadap pembangunan di suatu wilayah. Diperlukan strategi-strategi yang efektif untuk suatu percepatan pembangunan. Disamping strategi-strategi untuk wilayah yang berkembang, strategi pengembangan wilayah-wilayah baru menjadi sangat penting. Strategi pengembangan wilayah maupun pelaksanaanya dewasa ini menjadi isu yang aktual dibicarakan. Keberhasilan maupun kegagalan dalam pengembangan memunculkan konsep pengembangan wilayah dari bawah atau bottom up planning yang mengekplorasi potensi dan kendala dari wilayah tersebut. Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang rendah maupun pertumbuhan wilayah yang tidak merata merupakan bentuk kegagalan dalam pencapaian pengembangan wilayah. Keadaan ini terjadi karena setiap wilayah mempunyai karakteristik beragam. Ketidakpaduan kebijakan pengembangan ekonomi dan keruangan ini menyebabkan terjadinya ketimpangan antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan wilayah berdasarkan tipologi kecamatan melalui integrasi sektor potensial terhadap perwilayahan pembangunan sehingga dapat menjadi solusi ketimpangan wilayah yang ada di Kabupaten Pemalang.
Wilayah Kabupaten Pemalang merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang berada di Jalur utama Pantura yang mempunyai akses untuk menuju ke daerah-daerah lainnya. Dari segi aktivitas, Kabupaten Pemalang memiliki aktivitas yang terdiri dari dua sektor, yaitu sektor primer meliputi sektor pertanian, sektor perikanan, sektor peternakan, perkebunan, kehutanan dan lain sebagainya, sedangkan sektor sekunder yaitu sektor industri, sektor perdagangan dan jasa. Dari dua sektor tersebut tingkat pelayanan antar kota kecamatan sangat mendukung perkembangan wilayahnya, terutama untuk wilayah bagian utara Kabupaten Pemalang yang lebih berkembang karena dilalui oleh jalur pantura sedangkan pada wilayah bagian selatan Kabupaten Pemalang kurang berkembang karena kondisi fisik wilayahnya berada di daerah perbukitan serta kurangnya dukungan sarana dan prasarana. Pada pengembangan peran dan fungsi kota, secara spesifik dalam rencana tata ruang kota harus mempertimbangkan potensi yang dimiliki hinterland-nya, sehingga terjadi keserasian interaksi antara pusat dengan wilayahnya (core-periphery) yang akan menguntungkan kedua belah pihak.Untuk mencapai tujuan penelitian Strategi Pengembangan Wilayah Berdasarakan Tipologi Kecamatan digunakan metode analisis kuantitatif. Secara garis besar, analisis penelitian dibagi menjadi tiga yaitu analis struktur kota, analisis potensi sektoral, analisis kategori Klaasen dan analisis tipologi kecamatan.
Article Metrics:
Last update: