BibTex Citation Data :
@article{TPWK17901, author = {Muhammad Nugroho and Maryono Maryono}, title = {Soft Infrastruktur Model Untuk Mobilitas Masyarakat di Kawasan Universitas Diponegoro (Studi Kasus: Aplikasi YOKA)}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {5}, number = {3}, year = {2017}, keywords = {Soft Infrastruktur Model, Mobilitas, Moda Transportasi}, abstract = { Kawasan Universitas Diponegoro yang berada di Kecamatan Tembalang merupakan kawasan yang menjadi representatif dari kawasan perkotaan. Kawasan ini memiliki tingkat mobilitas tinggi, tingkat mobilitas yang tinggi di kawasan tersebut dikarenakan banyaknya pergerakan yang dilakukan menuju kawasan tersebut dan adanya pusat-pusat aktivitas baru yang terletak di kawasan tersebut. Contoh tempat-tempat aktivitas yang ada antara lain perumahan, kos-kosan, pusat jajanan makanan (kuliner), pusat perbelanjaan, pendidikan dan lain-lain. Dalam melakukan mobilitas tersebut, sebagian besar masyarakat di kawasan Universitas Diponegoro menggunakan moda transportasi pribadi dibandingkan dengan moda transportasi umum. Hal itu dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah adanya selisih yang cukup besar antara biaya menggunakan moda transportasi pribadi dengan moda transportasi umum, yaitu dengan rata-rata sebesar Rp 10.648 dimana menggunakan moda transportasi umum jauh lebih mahal selain itu faktor kenyamanan dan kehandalan juga mempengaruhi pemilihan moda tersebut (Nasruddin, 2014). Namun, penggunaan moda transportasi pribadi ole h m . asyarakat di kawasan tersebut akan berdampak terhadap aksesibilitas dan tingkat efisiensi jalan sehingga dapat menimbulkan kemacetan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut semakin membesar, perlu dibuat suatu alat (infrastruktur) yang mendukung mobilitas masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan pemodelan dan kuantitatif. Pendekatanpemodelan digunakan karena laporan berusaha memberikan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan merepresentasikan kondisi sebenarnya. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan karena proses analisis yang dilakukan menggunakan indikator atau variabel terukur. Pengumpulan data dilakukan untuk menguji aplikasi tersebut kepada masyarakat. Sehingga diharapkan aplikasi tersebut dapat membantu masyarakat dalam melakukan mobilitasnya dan dapat mengurangi volume pergerakan yang ada di kawasan Universitas Diponegoro. }, issn = {2338-3526}, pages = {186--198} doi = {10.14710/tpwk.2016.17901}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/17901} }
Refworks Citation Data :
Kawasan Universitas Diponegoro yang berada di Kecamatan Tembalang merupakan kawasan yang menjadi representatif dari kawasan perkotaan. Kawasan ini memiliki tingkat mobilitas tinggi, tingkat mobilitas yang tinggi di kawasan tersebut dikarenakan banyaknya pergerakan yang dilakukan menuju kawasan tersebut dan adanya pusat-pusat aktivitas baru yang terletak di kawasan tersebut. Contoh tempat-tempat aktivitas yang ada antara lain perumahan, kos-kosan, pusat jajanan makanan (kuliner), pusat perbelanjaan, pendidikan dan lain-lain. Dalam melakukan mobilitas tersebut, sebagian besar masyarakat di kawasan Universitas Diponegoro menggunakan moda transportasi pribadi dibandingkan dengan moda transportasi umum. Hal itu dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah adanya selisih yang cukup besar antara biaya menggunakan moda transportasi pribadi dengan moda transportasi umum, yaitu dengan rata-rata sebesar Rp 10.648 dimana menggunakan moda transportasi umum jauh lebih mahal selain itu faktor kenyamanan dan kehandalan juga mempengaruhi pemilihan moda tersebut (Nasruddin, 2014). Namun, penggunaan moda transportasi pribadi oleh m. asyarakat di kawasan tersebut akan berdampak terhadap aksesibilitas dan tingkat efisiensi jalan sehingga dapat menimbulkan kemacetan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut semakin membesar, perlu dibuat suatu alat (infrastruktur) yang mendukung mobilitas masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pemodelan dan kuantitatif. Pendekatanpemodelan digunakan karena laporan berusaha memberikan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan merepresentasikan kondisi sebenarnya. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan karena proses analisis yang dilakukan menggunakan indikator atau variabel terukur. Pengumpulan data dilakukan untuk menguji aplikasi tersebut kepada masyarakat. Sehingga diharapkan aplikasi tersebut dapat membantu masyarakat dalam melakukan mobilitasnya dan dapat mengurangi volume pergerakan yang ada di kawasan Universitas Diponegoro.
Article Metrics:
Last update: