BibTex Citation Data :
@article{TPWK1450, author = {Amierul Hapsari and Joesron Syahbana}, title = {PERGESERAN FUNGSI RUMAH DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG}, journal = {Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota)}, volume = {2}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {Kampung Kauman;Rumah;fungsi rumah;pergeseran fungsi}, abstract = { Semarang sebagai ibukota provinsi, menjadikan Kota Semarang sebagai salah satu tujuan urbanisasi di Pulau Jawa. Semakin meningkatnya arus urbanisasi memaksa Kota Semarang untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai. Kondisi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan akan ruang, dimana hal tersebut akan mempengaruhi terjadinya pergeseran fungsi lahan. Semakin tingginya arus urbanisasi yang terjadi di kota Semarang juga mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan rumah menjadi tinggi. Rumah bukan merupakan suatu bentuk fisik yang sekali jadi melainkan suatu bentuk fisik yang terus menerus mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan penghuninya itu sendiri. Pada dasarnya, rumah merupakan suatu tempat dimana manusia berlindung dari segala cuaca dan tempat manusia melakukan interaksi dengan keluarganya. Namun seiring dengan perkembangannya, banyak rumah yang tidak hanya difungsikan sebagai tempat tinggal (place of living), tetapi difungsikan sebagai tempat usaha (place of provit making). Kampung Kauman adalah salah satu kawasan yang banyak dijadikan sebagai tempat tinggal oleh para pendatang tersebut dan di kawasan ini banyak masyarakat yang memfungsikan rumahnya sebagai tempat usaha (place of profit making). Saat ini, Kampung Kauman sudah memperlihatkan adanya aktivitas perdagangan di lingkungan permukiman yang dipengaruhi oleh keberadaan Pasar Johar. Terbukti dari masyarakat Kampung Kauman yang memanfaatkan rumahnya untuk aktivitas perdagangan dan jasa. Hal ini memicu terjadinya pergeseran fungsi rumah dari fungsi tempat tinggal menjadi fungsi ganda yaitu tempat tinggal dan perdagangan. Bahkan ada beberapa diantaranya yang merubah rumahnya menjadi fungsi perdagangan. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui alasan masyarakat dalam melakukan pergeseran fungsi rumah dan untuk mengetahui faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi pergeseran fungsi rumah yang terjadi di Kampung Kauman. untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka metode pendekatan studi yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan alat analisis yang digunakan adalah analisis crosstab (tabulasi silang). Masyarakat di Kampung Kauman yang melakukan pergeseran fungsi rumah dipengaruhi oleh letak Kampung Kauman yang strategis dimana perkembangan kawasan tersebut tidak terlepas dari perkembangan Pasar Johar yang berdekatan dengan Kampung Kauman. Seperti diketahui bahwa Pasar Johar adalah kawasan dengan beragam aktivitas dimana hal tersebut menyebabkan pesatnya perkembangan pasar dan kawasan sekitarnya termasuk Kauman. Faktor lain yang mempengaruhi masyakarat dalam melakukan pergeseran fungsi rumah adalah faktor lama tinggal dan status kepemilikan rumah. Lama tinggal menjadi faktor yang mempengaruhi karena mayoritas masyarakat yang tinggal di Kampung Kauman selama lebih dari 20 tahun dapat melihat perkembangan Kauman dan peluang yang baik dalam membuka usaha di kawasan tersebut. Sementara faktor status kepemilikan rumah juga menjadi faktor karena masyarakat yang memiliki rumah sendiri akan lebih leluasa melakukan perubahan fungsi pada rumahnya. Dari hasil analsisi faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran fungsi rumah, diketahui mayoritas masyarakat mengukapkan alasan mereka melakukan pergeseran fungsi rumah yaitu untuk menambah tempat usaha. }, issn = {2338-3526}, pages = {168--182} doi = {10.14710/tpwk.2013.1450}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/1450} }
Refworks Citation Data :
Semarang sebagai ibukota provinsi, menjadikan Kota Semarang sebagai salah satu tujuan urbanisasi di Pulau Jawa. Semakin meningkatnya arus urbanisasi memaksa Kota Semarang untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai. Kondisi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan akan ruang, dimana hal tersebut akan mempengaruhi terjadinya pergeseran fungsi lahan. Semakin tingginya arus urbanisasi yang terjadi di kota Semarang juga mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan rumah menjadi tinggi. Rumah bukan merupakan suatu bentuk fisik yang sekali jadi melainkan suatu bentuk fisik yang terus menerus mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan penghuninya itu sendiri. Pada dasarnya, rumah merupakan suatu tempat dimana manusia berlindung dari segala cuaca dan tempat manusia melakukan interaksi dengan keluarganya. Namun seiring dengan perkembangannya, banyak rumah yang tidak hanya difungsikan sebagai tempat tinggal (place of living), tetapi difungsikan sebagai tempat usaha (place of provit making). Kampung Kauman adalah salah satu kawasan yang banyak dijadikan sebagai tempat tinggal oleh para pendatang tersebut dan di kawasan ini banyak masyarakat yang memfungsikan rumahnya sebagai tempat usaha (place of profit making). Saat ini, Kampung Kauman sudah memperlihatkan adanya aktivitas perdagangan di lingkungan permukiman yang dipengaruhi oleh keberadaan Pasar Johar. Terbukti dari masyarakat Kampung Kauman yang memanfaatkan rumahnya untuk aktivitas perdagangan dan jasa. Hal ini memicu terjadinya pergeseran fungsi rumah dari fungsi tempat tinggal menjadi fungsi ganda yaitu tempat tinggal dan perdagangan. Bahkan ada beberapa diantaranya yang merubah rumahnya menjadi fungsi perdagangan.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui alasan masyarakat dalam melakukan pergeseran fungsi rumah dan untuk mengetahui faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi pergeseran fungsi rumah yang terjadi di Kampung Kauman. untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka metode pendekatan studi yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan alat analisis yang digunakan adalah analisis crosstab (tabulasi silang).
Masyarakat di Kampung Kauman yang melakukan pergeseran fungsi rumah dipengaruhi oleh letak Kampung Kauman yang strategis dimana perkembangan kawasan tersebut tidak terlepas dari perkembangan Pasar Johar yang berdekatan dengan Kampung Kauman. Seperti diketahui bahwa Pasar Johar adalah kawasan dengan beragam aktivitas dimana hal tersebut menyebabkan pesatnya perkembangan pasar dan kawasan sekitarnya termasuk Kauman. Faktor lain yang mempengaruhi masyakarat dalam melakukan pergeseran fungsi rumah adalah faktor lama tinggal dan status kepemilikan rumah. Lama tinggal menjadi faktor yang mempengaruhi karena mayoritas masyarakat yang tinggal di Kampung Kauman selama lebih dari 20 tahun dapat melihat perkembangan Kauman dan peluang yang baik dalam membuka usaha di kawasan tersebut. Sementara faktor status kepemilikan rumah juga menjadi faktor karena masyarakat yang memiliki rumah sendiri akan lebih leluasa melakukan perubahan fungsi pada rumahnya. Dari hasil analsisi faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran fungsi rumah, diketahui mayoritas masyarakat mengukapkan alasan mereka melakukan pergeseran fungsi rumah yaitu untuk menambah tempat usaha.
Article Metrics:
Last update: