skip to main content

KAJIAN KINERJA FASILITAS MCK DAN IPAL KOMUNAL DI KELURAHAN PANDEAN LAMPER, KECAMATAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG

*Riska Ariyanti  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Agung Sugiri  -  Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia, memiliki tingkat petumbuhan penduduk yang tinggi. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan sanitasi untuk masyarakat. Kelurahan Pandean Lamper merupakan salah satu kelurahan yang sebagian masyarakatnya masih belum memiliki fasilitas MCK. Pemerintah Kota Semarang berupaya menyediakan fasilitas MCK dan IPAL komunal unuk masyarakat di RT,01 dan RT.02, RW.X Kelurahan Pandean Lamper. Fasilitas tersebut diharapkan mampu menciptakan sistem sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.Perlu dilakukan evaluasi terhadap fasilitas MCK dan IPAL komunal yang ada di Kelurahan Pandean Lamper untuk mengetahui kinerja dari fasilitas tersebut.Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja fasilitas MCK dan IPAL Komunal di Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.Untuk teknik analisis yang digunakan terdiri dari analisis statistic deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi sanitasi yang berkualitas, sanitasi yang berkelanjutan dan sanitasi yang berwawasan lingkungan, praktik hidup bersih dan sehat masyarakat, serta tingkat penggunaan fasilitas sanitasi.Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis komparatif untuk mengetahui kesesuaian antara jumlah pengguna yang terlayani dengan pengguna eksisting fasilitas MCK dan IPAL komunal.Hasil menunjukkan bahwa fasilitas MCK dan IPAL komunal sudah bisa mewujudkan sistem sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.Secara kelayakan, masing-masing dari komponen MCK seperti jamban leher angsa, kamar mandi, tempat cuci, dan tempat cuci tangan sudah memenuhi kriteria layak berdasarkan standard.Selain itu, komponen MCK tersebut sudah memenuhi kriteria bersih dan sehat untuk digunakan.Kemudian IPAL komunal yang ada juga telah memenuhi kriteria aman karena memiliki pipa air kotor yang sesuai dengan standard dan mempunyai jarak > 10 m dari sumber air bersih sehingga mampu dikatakan berhasil menjadi sanitasi yang berkualitas.Untuk teknologi yang digunakan, tariff penggunaan fasilitas MCK dan IPAL komunal, penerimaan sosial budaya masyarakat sudah memenuhi kriteria sebagai sanitasi yang berkelanjutan. Sedangkan dari sisi berwawasan lingkungan dapat dinilai dari kualitas air yang tidak tercemar. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas MCK dan IPAL komunal tidak berpengaruh buruk terhadap lingkungan terutama pada kualitas air bersih. Dari sisi penerapan praktik hidup bersih dan sehat, ditunjukkan pada rendahnya angka buang air besar sembarangan, kesadaran cuci tangan pakai sabun yang baik, pengolahan makanan dan minuman yang baik, serta pengelolaan sampah rumah tangga baik.Pada tingkat penggunaan, menunjukkan bahwa fasilitas sudah berfungsi secara efektif karena mempunyai tingkat intensitas penggunaan yang tinggi.Sedangkan dari sisi pelayanan, sudah bisa dikatakan berhasil karena adanya kesesuaian antara jumlah pengguna yang terlayani dengan pengguna eksisting fasilitas MCK dan IPAL komunal.

Fulltext View|Download
Keywords: Evaluasi, Sanitasi, MCK, IPAL Komunal

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.