KONVERSI ASAM SIANIDA MENJADI PROTEIN DALAM TEPUNG UBI KAYU DENGAN FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus

Ferry Nanda Ardhianto, Mayang Gitta Pawitra, Siswo Sumardiono

Abstract


Tepung ubi kayu merupakan salah satu alternatif tepung yang dewasa ini sering ditemukan di pasaran. Tepung ubi kayu adalah hasil fermentasi dengan bahan baku ubi kayu yang diolah lebih lanjut menjadi tepung. Namun, tepung ubi kayu umumnya mempunyai residu glukosa siaongenik yang tinggi yaitu sebesar 62 mg (Adindu, M.N, 2003) yang memiliki kecenderungan sebagai racun. Pada penelitian ini, sianida terikat dikurangi kadarnya dengan mengkonversikannya menjadi protein dengan bantuan kapang Rhizopus oligosporus. Sedangkan sianida terlarut di hilangkan dengan bantuan perendaman dengan larutan  garam serta larutan buffer. Selain itu, larutan buffer juga mengontrol pH menjadi kisaran netral, karena pada range ini sianida terikat menjadi lebih mudah untuk terkonversi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan kombinasi perendaman dengan garam, perendaman dengan larutan buffer serta fermentasi dengan Rhizopus oligosprus terhadap kadar asam sianida dan kadar protein yang tersisa di dalam tepung ubi kayu. Variabel yang dipelajari antara lain %berat Rhizopus oligosporus, lama waktu fermentasi (12 jam sampai 72 jam) dan perbedaan bentuk ubi kayu saat fermentasi yaitu chips dan parutan. Dari penelitian didapat hasil bawah kadar sianida terendah diperoleh dari fermentasi selama 72 jam pada media ubi kayu parut. Sedangkan kadar protein tertinggi diperoleh dari fermentasi dengan media ubi kayu chips.


Keywords


glukosa sianogenik; Rhizopus oligosporus; tepung ubi kayu

Full Text:

FULLTEXT PDF



Creative Commons License
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats