PROSES COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN WISATA PANTAI TANJUNG KAIT DI KECAMATAN MAUK KABUPATEN TANGERANG

Silvia Nursofa, Amni Zarkasyi Rahman, Retna Hanani
DOI: 10.14710/jppmr.v13i2.43798

Abstract

Berdasarkan RENSTRA Disporabudpar Kabupaten Tangerang Tahun 2019-2023, Pantai Tanjung Kait adalah salah satu pantai yang sangat berpotensi karena tidak hanya memiliki objek wisata pantai, sehingga pantai ini sangat diminati oleh masyarakat. Namun, belakangan ini Pantai Tanjung Kait mengalami sepi pengunjung yang disebabkan oleh banyak faktor. Banyaknya permasalahan di Pantai Tanjung Kait tentu tidak dapat diselesaikan oleh satu instansi saja mengingat adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki, sehingga Pemkab Tangerang berupaya dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak atau yang disebut collaborative governance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses collaborative governance dalam pengelolaan wisata Pantai Tanjung Kait serta faktor yang mendorong atau menghambatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses collaborative governance dalam pengelolaan Pantai Tanjung Kait sudah berjalan, tetapi masih belum optimal. Hal ini karena masih terdapat aktor yang belum menunjukkan komitmen yang kuat dalam kegiatan forum koordinasi, seperti kurang berpartisipasi secara aktif. Dalam upaya membangun kepercayaan juga masih terdapat aktor yang bersikap kurang terbuka yakni belum menyampaikan informasi secara menyeluruh. Faktor pendorong kolaborasi ini yaitu adanya kondisi awal yang baik karena para aktor memiliki kesadaran untuk berkolaborasi yang didorong oleh adanya keterbatasan sumber daya dari masing-masing aktor serta keberadaan pemimpin yang telah melakukan berbagai upaya dalam pemberdayaan aktor yaitu melalui pelatihan, pembinaan serta monitoring. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah faktor desain institusional yaitu mencakup aturan dasar dalam proses kolaborasi dimana keterbukaan antar beberapa aktor dalam kolaborasi ini masih kurang.

Full Text: PDF

Keywords

Collaborative Governance, Pariwisata, Pantai Tanjung Kait