VOLUNTARY INSTRUMENT PADA KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANTARGEBANG

Chrecencya Ekarishanti, Kismartini Kismartini
DOI: 10.14710/jppmr.v8i4.24878

Abstract

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Kebijakan pengelolaan sampah di TPA Bantargebang sebagai tempat pemrosesan akhir yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membawa tanggung jawab pemerintah untuk memberikan pelayanan publik dalam pengelolaan sampah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori instrumen kebijakan milik Howlett & Ramesh serta teori faktor pendukung dan penghambat berjalannya peran oleh Horton & Hunt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dari voluntary instruments pada kebijakan pengelolaan sampah di TPA Bantargebang dapat terlihat dari kegiatan berikut: 1) pengurangan sampah, 2) penanganan sampah, 3) pendidikan dan pelatihan 4) penelitian dan pengembangan, 5) sosialisasi, 6) advokasi, 7) kemitraan dan 8) pendanaan. Di dalam menjalankan perannya, voluntary instruments yang terdiri dari family & community, voluntary organizations, dan private market menemui faktor pendukung, yaitu kompetensi, sosialisasi serta perilaku peran dalam pengelolaan sampah. Selain itu, terdapat faktor penghambat yaitu adanya konflik peran, masa peralihan peran dan ketidakcocokan peran dalam menjalankan pengelolaan sampah. Saran yang dapat diberikan adalah pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, inisiasi dan aktivasi beberapa peran yang dimiliki agar turut berkontribusi secara masif dalam pengelolaan sampah, pemahaman terhadap urgensi pengelolaan sampah kepada seluruh pihak yang terlibat.

Full Text: PDF

Keywords

Pengelolaan Sampah, TPA Bantargebang, Voluntary Instruments, Peran