FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI PROGRAM PANTI SOSIAL BINA REMAJA (PSBR) BAMBU APUS, JAKARTA TIMUR
Abstract
remaja terlantar atau remaja putus sekolah di Negara ini. Kementerian Sosial membuat program yang bernama Panti Sosial Bina Remaja untuk menangani fenomena tersebut, program ini dilakukan dengan bertujuan untuk memajukan kelangsungan hidup remaja terlantar atau putus sekolah agar dapat mandiri serta menjalani kehidupan sosialnya dengan normal. Permasalahan internal yang dihadapi yaitu konsistensi pemerintah itu sendiri seperti sumber daya manusia, non-manusia dan komunikasi. Salah satu Panti Sosial Bina Remaja yang langsung dinaungi oleh kementerian sosial yaitu ada di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses implementasi program Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus, serta mencari tau apakah faktor sumber daya dan faktor komunikasi mempengaruhi proses implementasi tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan penyebaran kuesioner terhadap 30 responden yang merupakan pegawai panti, yang sebelumnya kuesioner tersebut telah di uji validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Korelasi Kendal Tau (τ), Koefisian Konkordansi Kendall (W), dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian yang dibantu program SPSS 16 for Windows menunjukkan bahwa Implementasi Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus masuk ke dalam kategori baik kemudian terbukti adanya pengaruh sumber daya (X1) terhadap implementasi (Y) sebesar 43,1649%, pengaruh komunikasi (X2) terhadap implementasi (Y) sebesar 9,3636% dan kedua variabel tersebut secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel implementasi sebesar 13,5%.
Keywords
Implementasi, Sumber Daya, Komunikasi, Remaja