skip to main content

Ekosistem Lamun di Pantai Prawean dan Pantai Blebak, Jepara: Kondisi Ekosistem dan Sampah Makroplastik

Dewinda Safitri  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Subagiyo Subagiyo  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Bambang Yulianto  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Diah Permata Wijayanti  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2025 Journal of Marine Research
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Padang lamun merupakan ekosistem pesisir penting sebagai habitat beragam biota laut, penyedia sumber makanan, penyerap karbon biru serta penahan sedimen. Akan tetapi saat ini berpotensi terganggu dan terancam keberlanjutannya akibat aktivitas manusia termasuk sampah makroplastik. Pantai Prawean dan Pantai Blebak, Jepara merupakan area wisata yang berdekatan dengan tambak dan pemukiman warga.  Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi ekosistem dan sampah makroplastik pada padang lamun di Pantai Prawean dan Pantai Blebak, Jepara. Penelitian dilakukan dengan metode survey lapangan. Data komposisi dan tutupan lamun dikumpulkan dengan teknik line transect dan quadrat sampling. Sampah makroplastik dikumpulkan dengan teknik CSIRO untuk mengidentifikasi jenis, ukuran, dan berat sampah pada setiap lokasi penelitian. Selain itu juga juga dilakukan pengukuran secara insitu parameter kualitas perairan, meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH, dan kecepatan arus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan komposisi jenis lamun antara Pantai Prawean dan Pantai Blebak. Di Pantai Prawean ditemukan lima spesies lamun sedangkan di Pantai Blebak hanya ditemukan tiga spesies lamun. Kondisi tutupan lamun di Pantai Prawean sebesar 37,26% masuk kategori “kurang sehat”, sedangkan di Pantai Blebak sebesar 19,69% masuk kategori “miskin”. Sampah makroplastik yang ditemukan didominasi oleh jenis LDPE, PET, dan PS, dengan total berat 373 gram di Pantai Prawean serta 870 gram di Pantai Blebak. Keberadaan makroplastik ini diperkirakan berkontribusi terhadap kondisi lamun dan tutupannya. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengelolaan lingkungan dan mitigasi sampah terutama makroplastik yang lebih intensif untuk menjaga keberlanjutan ekosistem padang lamun dan jasa ekosistem yang dihasilkannya di perairan Jepara.

Fulltext View|Download
Keywords: Lamun; Padang Lamun; Sampah Makroplastik; Kualitas Perairan; Jepara.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.