skip to main content

Kandungan Logam Berat Pada Ikan Pelagis di Pesisir Kota Cilegon

Silvi Olivia Putra Nia  -  Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
*Agung Setyo Sasongko  -  Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
Ahmad Beni Rouf  -  Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kandungan logam berat tembaga (Cu) dan juga kadmium (Cd) pencemaran pada perairan muara sungai sekitar wilayah Kota Cilegon. Stasiun penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dari observasi. Penelitian ini juga akan mengambil sampel organisme yaitu ikan pelagis yang ada di sekitar muara sungai. Selanjutnya dilakukan analisis logam berat menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) untuk mengetahui kandungan logam pada organisme. Hasil penelitian sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menunjukkan perairan muara sungai di wilayah Kota Cilegon sebagian tidak terdeteksi adanya kandungan logam berat Kadmium (Cd), namun sebagian lagi terdeteksi adanya kandungan logam tembaga (Cu), sebesar 0,116 mg/L. Demikian pula organisme yang hidup di dalam perairan, yaitu ikan. Ikan pelagis kecil sering ditemui di berbagai muara sungai, ikan ini bersifat estuari (air tawar, dan air asin). Hasil pengamatan logam berat menunjukkan beberapa ikan (ikan belanak, ikan kaca asia, dan ikan mujair) yang sering ditemui mengandung logam berat kadmium (Cd) dan tembaga (Cu), dengan rata-rata logam kadmium (Cd) sebesar 1,2517 mg/kg dan rata-rata logam tembaga (Cu) sebesar 0,5527 mg/kg. Hasil ini tentu saja lebih dari batas standar baku mutu yang ada sesuai dengan Permen KP Nomor: 37/PERMEN-KP/2019 baku mutu tembaga (Cu) ialah 0,3 mg/kg dan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2022 baku mutu Kadmium (Cd) ialah 0,05 mg/kg, sehingga ikan-ikan di perairan ini tidak bisa dikonsumsi.

 

 

This study was conducted to determine the content of heavy metals, such as copper (Cu) and cadmium (Cd), that are polluting the estuary waters around the Cilegon City area. The research station was determined using the purposive sampling method. The research was conducted in a quantitative descriptive study using primary data from observations. This study will also take samples of organisms, namely pelagic fish, around the estuary. Furthermore, heavy metal analysis was carried out using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) to determine the metal content in organisms. The results of the study following Government Regulation No. 22 of 2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management showed that the waters of the river estuary in the Cilegon City area were partially undetectable for heavy metal Cadmium (Cd). Still, some were detected for copper (Cu), amounting to 0.116 mg / L. Similarly, the organisms living in the waters of the river estuary in the Cilegon City area were not detected. Similarly, the organisms that live in the waters are fish. Small pelagic fish are often found in various river estuaries; these fish are found in both freshwater and saltwater estuaries. The results of heavy metal observations show that some fish (mullet, Asian glassfish, and tilapia) are often found to contain heavy metals cadmium (Cd) and copper (Cu), with an average cadmium metal (Cd) of 1.2517 mg/kg and an average copper metal (Cu) of 0.5527 mg/kg. These results are of course more than the limit of the existing quality standards following KP Regulation Number: 37/PERMEN-KP/2019 copper (Cu) quality standard is 0.3 mg/kg and following the Food and Drug Administration Regulation Number 9 of 2022 the quality standard for Cadmium (Cd) is 0.05 mg/kg, so the fish in these waters cannot be consumed.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Logam berat; Kadmium; Tembaga; Ikan pelagis; Muara sungai

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.