BibTex Citation Data :
@article{JMR43127, author = {Ghani Hakim and Nur Taufiq-Spj and Sri Redjeki}, title = {Variasi Ukuran Kerang Hijau (Perna viridis) Di Pesisir Tambak Lorok,Semarang}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {13}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {Kerang hijau; Morfometri; Pertumbuhan; Variasi.}, abstract = { Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu kerang yang hidup di daerah estuari, teluk, dan daerah mangrove yang memiliki substrat pasir berlumpur dengan salinitas yang sedikit lebih rendah. Kerang hijau merupakan salah satu kerang yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi tanpa gangguan dan tanpa persediaan pakan. Kerang hijau tersebar luas di wilayah perairan Indonesia dan spesiesnya melimpah di wilayah pesisir, mangrove, dan muara sungai. Kawasan Tambak Lorok Kecamatan Semarang Utara merupakan wilayah pesisir di wilayah Pantai Utara. Daerah tersebut memiliki sumberdaya hayati berupa kerang hijau (Perna viridis). Adanya perbedaan ukuran panjang, tebal cangkang, dan berat daging dipengaruhi oleh kondisi perairan dan waktu pemijahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui variasi morfometri ukuran kerang hijau (Perna viridis). Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Hasil perhitungan hubungan panjang dan berat kerang hijau (P.viridis) dari Sampel pertama dan kedua memiliki nilai konstanta b<3 yang berarti allometrik negatif yaitu pertumbuhan panjang lebih dominan daripada pertumbuhan berat. Hasil pengukuran menunjukkan ukuran panjang, tebal cangkang, dan berat daging P.viridis beragam pada setiap stasiun pengambilan sampel. Frekuensi kehadiran P.viridis dalam berbagai ukuran selama dua Sampel pada dua stasiun tersebut juga bervariasi,selalu ada perbedaan ukuran P.viridis yang di ambil dari perairan Tambak Lorok. Green mussel (Perna viridis) is one of the shellfish that live in estuaries, bays and mangrove areas which have muddy sand substrates with slightly lower salinity. Green mussel is one of the shellfish that are able to survive and reproduce under high ecological pressure without disturbance and without food supplies. Green mussel is widespread in Indonesian waters and the species is abundant in coastal areas, mangroves and river estuaries. The Tambak Lorok area, North Semarang District, is a coastal area in the North Coast region. This area has biological resources in the form of green mussel (Perna viridis). The differences in length, shell thickness and meat weight are influenced by water conditions and spawning time. The aim of this research is to determine the morphometric variations in size of green mussel (Perna viridis). The method used in this research uses an exploratory descriptive method. The results of calculating the relationship between length and weight of green mussel (P.viridis) from the first and second Sample have a constant value of b<3 which means negative allometric meaning that length growth is more dominant than weight growth. The measurement results showed that the length, shell thickness and meat weight of P.viridis varied at each sampling station. The frequency of presence of P. viridis in various sizes during the two Sample at the two stations also varied, there was always a difference in the size of P. viridis taken from Tambak Lorok waters. }, issn = {2407-7690}, pages = {617--624} doi = {10.14710/jmr.v13i4.43127}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/43127} }
Refworks Citation Data :
Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu kerang yang hidup di daerah estuari, teluk, dan daerah mangrove yang memiliki substrat pasir berlumpur dengan salinitas yang sedikit lebih rendah. Kerang hijau merupakan salah satu kerang yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi tanpa gangguan dan tanpa persediaan pakan. Kerang hijau tersebar luas di wilayah perairan Indonesia dan spesiesnya melimpah di wilayah pesisir, mangrove, dan muara sungai. Kawasan Tambak Lorok Kecamatan Semarang Utara merupakan wilayah pesisir di wilayah Pantai Utara. Daerah tersebut memiliki sumberdaya hayati berupa kerang hijau (Perna viridis). Adanya perbedaan ukuran panjang, tebal cangkang, dan berat daging dipengaruhi oleh kondisi perairan dan waktu pemijahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui variasi morfometri ukuran kerang hijau (Perna viridis). Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Hasil perhitungan hubungan panjang dan berat kerang hijau (P.viridis) dari Sampel pertama dan kedua memiliki nilai konstanta b<3 yang berarti allometrik negatif yaitu pertumbuhan panjang lebih dominan daripada pertumbuhan berat. Hasil pengukuran menunjukkan ukuran panjang, tebal cangkang, dan berat daging P.viridis beragam pada setiap stasiun pengambilan sampel. Frekuensi kehadiran P.viridis dalam berbagai ukuran selama dua Sampel pada dua stasiun tersebut juga bervariasi,selalu ada perbedaan ukuran P.viridis yang di ambil dari perairan Tambak Lorok.
Green mussel (Perna viridis) is one of the shellfish that live in estuaries, bays and mangrove areas which have muddy sand substrates with slightly lower salinity. Green mussel is one of the shellfish that are able to survive and reproduce under high ecological pressure without disturbance and without food supplies. Green mussel is widespread in Indonesian waters and the species is abundant in coastal areas, mangroves and river estuaries. The Tambak Lorok area, North Semarang District, is a coastal area in the North Coast region. This area has biological resources in the form of green mussel (Perna viridis). The differences in length, shell thickness and meat weight are influenced by water conditions and spawning time. The aim of this research is to determine the morphometric variations in size of green mussel (Perna viridis). The method used in this research uses an exploratory descriptive method. The results of calculating the relationship between length and weight of green mussel (P.viridis) from the first and second Sample have a constant value of b<3 which means negative allometric meaning that length growth is more dominant than weight growth. The measurement results showed that the length, shell thickness and meat weight of P.viridis varied at each sampling station. The frequency of presence of P. viridis in various sizes during the two Sample at the two stations also varied, there was always a difference in the size of P. viridis taken from Tambak Lorok waters.
Article Metrics:
Last update: