skip to main content

Analisis Konsentrasi Merkuri (Hg) Pada Sampel Sedimen Di Perairan Pulau Panjang Banten

*Rizky Ahmad Ramadhan  -  Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
Ni Made Sri Maharani  -  Program Studi Kimia, Fakultas Matetmatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Indonesia
Maria Goreti Ling  -  Program Studi Kimia, Fakultas Matetmatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Indonesia
Ahmad Al Fauzan  -  Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Dwi Amanda Utami  -  Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset Inovasi dan Nasional, Indonesia
Agung Setyo Sasongko  -  Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
Ferry Dwi Cahyadi  -  Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
Sri Yudawati Cahyarini  -  Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset Inovasi dan Nasional, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pulau Panjang terletak di Teluk Banten, Provinsi Banten merupakan pulau kecil yang berdekatan dengan wilayah perkotaan dan industri, antara lain industri pangan, industri minyak dan gas, industri kapal dan industri pembuatan besi. Kehidupan masyarakat di Pulau Panjang sebagian besar memiliki pekerjaan dibidang perikanan. Kegiatan antropogenik berdampak pada kondisi perairan di Pulau Panjang salah satunya pencemaran logam berat yang dapat membahayakan kehidupan disekitar wilayah Pulau Panjang. Merkuri (Hg) merupakan salah satu pencemar yang berbahaya bagi lingkungan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Hg yang terkandung dalam sampel sedimen pesisir Pulau Panjang dan penyebarannya.  Pengambilan sedimen permukaan perairan Pulau Panjang dilakukan bulan Februari 2023. Empat stasiun dan delapan titik penelitian pada setiap stasiun ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Logam berat Hg dianalisis dari setiap sampel sedimen menggunakan metode Cold Vapour Atomic Absorption Spectrometry (CVAAS). Data angin bulan Februari 2023 didapatkan dari Instansi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Serang dan sekitarnya. Hasil yang diperoleh dari analisis merkuri memperlihatkan bahwa sedimen perairan Pulau Panjang memiliki konsentrasi Hg rata-rata 285,89 µg/kg, menurut mutu ANZECC & ARMCANZ (2000) nilai tersebut masuk dalam kategori lower. Sumber Hg pada sedimen diduga berasal dari aktivitas manusia yang berada di Pulau Panjang dan penyebarannya dipengaruhi oleh faktor angin dan arus pantai yang menyebabkan konsentrasi Hg berada menjauh dari tepi pantai.


Panjang Island is located in Banten Bay, Banten Province, is a small island which is close to urban and industrial areas, including the food industry, oil and gas industry, ship industry and iron making industry. Most of Panjang Island’s people are fisherman. Antrophogenic activities impact on the conditition of the waters in Panjang Island, i.e. heavy metal pollution such as Mercury (Hg) which threathen marine life around the Panjang Island area. Mercury (Hg) is a pollutant that is harmful to marine environment. This study aims to determine the concentration of Hg contained in samples of coastal sediments from Panjang Island and its distribution. Surface sediment collection from the waters of Panjang Island will be carried out in February 2023. Four stations and eight sampling point in each station were determined using a purposive sampling method. Heavy metal Hg content in coastal sediment was analyzed using the Cold Vapor Atomic Absorption Spectrometry (CVAAS) method. Wind data for February 2023 was obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) at Serang Maritime Station for the region surrounding Panjang Islands. The results show that the average Hg concentration in sediments of the Panjang Island Waters is 285. 89 µg/kg, according to the quality of ANZECC & ARMCANZ (2000) this value is included in the lower category. The source of Hg in the sediments is supposed originated from human activities surrounding Panjang Island and its distribution is influenced by wind and coastal currents which cause decreasing Hg concentrations from offshore. 


Fulltext View|Download
Keywords: Merkuri; Pulau Panjang; Sedimen
Funding: Universitas Pendidikan Indonesia

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.