BibTex Citation Data :
@article{JMR40094, author = {Muhammad Anggoro and Bambang Yulianto and Suryono Suryono}, title = {Analisis Kadar TAN Terhadap Bobot Udang di Tambak Udang Mangrove Jembatan Api-Api, Kulonprogo}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {13}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Litopenaeus vanamei; amonia terlarut; bobot; Mangrove Jembatan Api-Api}, abstract = { Budidaya udang vaname ( Litopenaeus vanamei ) menjadi andalan dalam budidaya karena menjadi komoditas ekspor unggulan di Indonesia dan mancanegara. Udang vaname memiliki tingkat kelangsungan hidup di atas 90 %, tingkat pertumbuhan cepat dan waktu pemeliharaan yang lebih pendek dibandingkan komoditas lainnya. Salah satu tantangan dalam praktik budidaya yaitu terjadinya pencemaran amonia yang disebabkan oleh limbah pakan dan kotoran udang dimana dinilai berbahaya bagi udang yang dipelihara. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar ammonia terlarut terhadap bobot udang di tambak udang Mangrove Jembatan Api-Api, Kulonprogo. Materi yang digunakan dalam penelitian di tambak udang Mangrove Jembatan Api-Api, Kulonprogo adalah kadar amonia terlarut, bobot udang dan kualitas perairan lainnya. Kadar amonia terlarut, bobot udang dan kualitas perairan diperoleh melalu metode survei yang meliputi kegiatan observasi lapangan dan pengumpulan data primer dilakukan 2 kali sampling dimana sampling pertama selama 4 hari (DOC 165) dan sampling kedua selama 3 hari (DOC 53). Data kadar amonia diperoleh melalui uji spektofotometri (uji lab), sedangkan bobot udang diperoleh melalui timbangan digital.Hasil penelitian meliputi kadar amonia B4 0,0564 mg/L, B6 0,1127 mg/L, BT2 0,0583 mg/L dan BT3 0,0699 mg/L, bobot rata-rata udang B4 34,66 gr, B6 36,86 gr, BT2 4,36 gr dan BT3 3,78 gr. Berdasarkan hasil penelitian kadar amonia terlarut pada lokasi penelitian rata-rata berada di bawah baku mutu tambak dan hubungan antara kadar amonia terhadap berat udang di tambak udang Mangrove Jembatan Api-Api, Kulonprogo yang didapat tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap bobot udang karena terkontrol. }, issn = {2407-7690}, pages = {381--388} doi = {10.14710/jmr.v13i2.40094}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/40094} }
Refworks Citation Data :
Budidaya udang vaname (Litopenaeus vanamei) menjadi andalan dalam budidaya karena menjadi komoditas ekspor unggulan di Indonesia dan mancanegara. Udang vaname memiliki tingkat kelangsungan hidup di atas 90 %, tingkat pertumbuhan cepat dan waktu pemeliharaan yang lebih pendek dibandingkan komoditas lainnya. Salah satu tantangan dalam praktik budidaya yaitu terjadinya pencemaran amonia yang disebabkan oleh limbah pakan dan kotoran udang dimana dinilai berbahaya bagi udang yang dipelihara. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar ammonia terlarut terhadap bobot udang di tambak udang Mangrove Jembatan Api-Api, Kulonprogo. Materi yang digunakan dalam penelitian di tambak udang Mangrove Jembatan Api-Api, Kulonprogo adalah kadar amonia terlarut, bobot udang dan kualitas perairan lainnya. Kadar amonia terlarut, bobot udang dan kualitas perairan diperoleh melalu metode survei yang meliputi kegiatan observasi lapangan dan pengumpulan data primer dilakukan 2 kali sampling dimana sampling pertama selama 4 hari (DOC 165) dan sampling kedua selama 3 hari (DOC 53). Data kadar amonia diperoleh melalui uji spektofotometri (uji lab), sedangkan bobot udang diperoleh melalui timbangan digital.Hasil penelitian meliputi kadar amonia B4 0,0564 mg/L, B6 0,1127 mg/L, BT2 0,0583 mg/L dan BT3 0,0699 mg/L, bobot rata-rata udang B4 34,66 gr, B6 36,86 gr, BT2 4,36 gr dan BT3 3,78 gr. Berdasarkan hasil penelitian kadar amonia terlarut pada lokasi penelitian rata-rata berada di bawah baku mutu tambak dan hubungan antara kadar amonia terhadap berat udang di tambak udang Mangrove Jembatan Api-Api, Kulonprogo yang didapat tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap bobot udang karena terkontrol.
Article Metrics:
Last update: