slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Analisis Laju Filtrasi dan Morfometrik Kerang Darah (Anadara granosa) pada Budidaya Sistem Kokultur dengan Berbagai Kombinasi Biota | Kabangnga | Journal of Marine Research skip to main content

Analisis Laju Filtrasi dan Morfometrik Kerang Darah (Anadara granosa) pada Budidaya Sistem Kokultur dengan Berbagai Kombinasi Biota

*Arnold Kabangnga scopus  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa, Indonesia
Heriansah Heriansah scopus  -  Program Studi Budidaya Perairan, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa, Indonesia
Nur Fajriani Nursida  -  Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Keberadaan kerang dengan karakteristik filter feeder diperlukan untuk memanfaatkan limbah akuakultur yang tersuspensi di kolom air sehingga dapat direduksi. Penelitian ini, kerang darah dari empat sistem akuakultur dievaluasi untuk menentukan laju filtrasi, yaitu sistem monokultur, polikultur, kokultur IMTA non-padi, dan kokultur IMTA padi. Kerang darah, ikan nila, dan udang windu masing-masing ditebar sebanyak 20 ekor pada 90 L air payau, sedangkan kepadatan teripang adalah 10 ekor. Untuk padi, dipelihara dengan metode terapung menggunakan nampan. Selama 4 minggu, pakan diberikan 4 kali sehari sebanyak 10% dari biomassa.  biota sangat menentukan keberhasilan budidaya multibiota pada sistem ko-kultur. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa kombinasi biota berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsentrasi amoniak, nitrat, dan fosfat. Konsentrasi ketiga bahan organik di akhir penelitian pada sistem polikultur dan sistem IMTA secara signifikan lebih rendah dibandingkan pada sistem monokultur. Sementara itu, pengaruh kombinasi biota terhadap karakteristik morfometrik tidak menunjukkan pengaruh nyata (P>0,05). Laju filtrasi dan morfometrik akan efektif jika dikultur dengan spesies trofik level yang lengkap melalui sistem IMTA.

 

The existence of mussels with filter feeder characteristics is needed to utilize aquaculture waste suspended in the water column so that it can be reduced. In this study, blood cockles from four aquaculture systems were evaluated to determine the filtration rate, namely monoculture, polyculture, non-rice IMTA coculture, and rice IMTA coculture. Blood clams, tilapia and tiger prawns were each stocked with 20 individuals in 90 L of brackish water, while the density of sea cucumbers was 10 individuals. For rice, it is maintained by the floating method using trays. For 4 weeks, the feed was given 4 times a day as much as 10% of the biomass. biota greatly determines the success of multibiota cultivation in co-culture systems. The results of the analysis of variance showed that the combination of biota had a significant effect (P<0.05) on the concentrations of ammonia, nitrate and phosphate. The concentrations of the three organic matter at the end of the study in the polyculture system and the IMTA system were significantly lower than in the monoculture system. Meanwhile, the effect of the combination of biota on the morphometric characteristics did not show a significant effect (P>0.05). Filtration rate and morphometrics will be effective if cultured with complete trophic level species through the IMTA system

Fulltext View|Download
Keywords: Anadara granosa; Filtrasi; Kokultur; IMTA

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.