skip to main content

Estimasi Simpanan Karbon dan Bioekologi Lamun di Pantai Prawean, Jepara

Vionita Endarwantti  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
*Ali Djunaedi  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Gunawan Widi Santosa  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perubahan iklim global yang semakin meningkat dapat menyebabkan kenaikan kadar karbondioksida pada atmosfer. Lamun dapat mengurangi kadar karbondioksida pada atmosfer dengan cara menyerap karbon anorganik melalui proses fotosintesis lamun dan menyimpannya dalam bentuk karbon organik dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, kerapatan, penutupan, indeks ekologi, biomassa, dan karbon pada vegetasi lamun di Pantai Prawean, Jepara. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data secara purposive sampling. Pendataan kondisi padang lamun mengacu pada metode LIPI 2014 dengan mendata penutupan, dan kerapatan lamun. Pengambilan sampel lamun menggunakan seagrass core secara acak. Sampel lamun diolah dengan metode Loss On Ignition (LOI) untuk mengetahui kadar karbon. Selanjutnya data kadar karbon dikonversikan berdasarkan nilai biomassa lamun. Jenis lamun yang ditemukan di Pantai Prawean berjumlah 5 jenis antara lain Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichiii, Oceana serrulata, Enhalus acoroides dan Halodule uninervis. Kerapatan lamun di Pantai Prawean dapat mencapai 1717 individu/m2 pada stasiun 1 dan 780 individu/m2pada stasiun 2. Persentase penutupan lamun total di Pantai Prawean sebesar 39,20 % pada stasiun 1 dan 22,73 % pada stasiun 2. Indeks ekologi pada stasiun 1 memiliki keanekaragaman rendah, keseragaman rendah dan ada dominasi lamun. Sedangkan pada stasiun 2 memiliki keanekaragaman sedang, keseragaman sedang dan dominasi sedang. Total biomassa lamun pada stasiun 1 dan stasiun 2 sebesar 2970,01 g/m2 dan 1345,85 g/m2. Total estimasi kandungan karbon lamun pada stasiun 1 dan stasiun 2 sebesar 1000,61 gC/m2 dan  447,27 gC/m2.

 

Global climate change can cause an increase in carbon dioxide levels in the atmosphere. Seagrass can reduce carbon dioxide levels in the atmosphere by absorbing inorganic carbon through the seagrass photosynthesis process and storing it in the form of organic carbon for a long time. Therefore, this study was conducted to determine species composition, density, cover, ecological index, biomass, and carbon in seagrass vegetation in Prawean Beach, Jepara. This research uses purposive sampling data collection method. Data collection on the condition of seagrass beds refers to the 2014 LIPI method by recording the cover and density of seagrass. Seagrass sampling used random seagrass cores. Seagrass samples were processed by the Loss On Ignition (LOI) method to determine the carbon content. Furthermore, the carbon content data is converted based on the value of seagrass biomass. There are 5 types of seagrass found on Prawean Beach, namely Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichiii, Oceana serrulata, Enhalus acoroides and Halodule uninervis. The density of seagrass in Prawean Beach can reach 1717 individuals/m2 at station 1 and 780 individuals/m2 at station 2. The percentage of total seagrass cover in Prawean Beach is 39.20% at station 1 and 22.73% at station 2. station 1 has low diversity, low uniformity and there is a dominance of seagrass. While at station 2 has moderate diversity, moderate uniformity and moderate dominance. The total biomass of seagrass at station 1 and station 2 was 2970.01 g/m2 and 1345.85 g/m2. The total estimated carbon content of seagrass at station 1 and station 2 is 1000.61 gC/m2 and 447.27 gC/m2.

Fulltext View|Download
Keywords: Lamun; Biomassa; Karbon; Prawean

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.