skip to main content

Analisa Air Tambak Desa Kaliwlingi sebagai Bahan Baku Produksi Garam Konsumsi

*Retno Hartati orcid scopus publons  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Widianingsih Widianingsih  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Broto Wisnu RTD  -  Departemen Rekayasa Industri Kimia, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
Meitri Bella Puspa  -  Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Edy Supriyo  -  Departemen Rekayasa Industri Kimia, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes merupakan  daerah  yang  berperan penting  sebagai  produsen garam rebus, yaitu garam yang diproduksi dengan cara merebus air laut dan garam konsumsi di Jawa Tengah. Namun informasi mengenai kandungan bahan organik dan indeks pencemaran kaitannya dengan baku mutu air laut di tambak sebagai bahan baku garam rebus di lokasi tersebut masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan padatan terlarut, kadar salinitas, pH, dan suhu  di  beberapa tambak Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes yang digunakan sebagai bahan baku garam konsumsi dan  membandingkannya dengan baku mutu bahan baku air laut garam. Metode deskriptif diterapkan dalam penelitian ini dengan materi berupa sampel air  tambak  di  Desa Kaliwlingi yang diukur in situ pada  kedalaman  1  meter sebagai sumber data total padatan terlarut (TDS), suhu, salinitas dan pH.  Data kemuddian dianalisis   secara kualitatif  dengan indeks   pencemaran   dengan   metode   STORET   yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Hasil penelitian mendapatkan kandungan TDS air bahan baku garam sebesar 1109-1692  mg/L, pH 7.6-8.7, kadar salinitas 16,9-19 Be pada rentang suhu 29.7-33.  Kondisi  tambak Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes tergolong  perairan yang tercemar sedang dikarenakan hampir seluruh parameter yang diujikan melewati batas baku mutu air laut untuk pembuatan garam konsumsi dan melewati indeks STORET dengan skor perairan -12.  Untuk itu perlu dilakukan perlakuan untuk meningkatkan mutu air laut bahan baku garam konsumsi antara lain dengan membuat kolam sedimentasi dan kolam tandon untuk mendapatkan bahan baku yang lebih baik




Kaliwlingi Village, Brebes Regency is an area that plays an important role as a producer of boiled and table salt in Central Java Province. However, information regarding the content of organic matter and the pollution index in relation to the quality standards of sea water in ponds as raw material for table salt is still limited. The purpose of this study was to determine the content of dissolved solids, salinity levels, pH, and temperature in several ponds of Kaliwlingi Village, Brebes Regency which were used as raw material for salt production and to compare them with the quality standard of raw salt seawater. The descriptive method was applied in this study with the material of samples of pond water in Kaliwlingi Village which were measured in situ at a depth of 1 meter as a data source for total dissolved solids (TDS), pH, temperature, and salinity. The data was then analyzed qualitatively using a pollution index of STORET method through the Decree of the State Minister of the Environment number 115 of 2003 and the Decree of the Minister of the Environment No. 51 of 2004 concerning guidelines for determining the status of sea water quality for consumption salt raw materials..The results showed that the TDS content of raw material salt water was 1109-1692 mg.L-1, pH 7,6-8,7, salinity levels 16,9-19 ppt and the temperature range of 29,7-3,3oC. The condition of ponds in Kaliwlingi Village, Brebes Regency is classified as moderately polluted waters because almost all of the parameters tested passed the sea water quality standard for the manufacture of consumption salt and passed the STORET index with a water score of -12. For this reason, it is necessary to carry out treatment to improve the quality of seawater, among others, by setting up sedimentation and reservoir ponds to obtain better sea water as as raw materials for table salt production.

 

 

Fulltext View|Download
Keywords: Kualitas Air; Tambak; Garam Konsumsi; Kaliwlingi
Funding: LPPM UNDIP

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.