skip to main content

Analisis Morfometri Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Desa Keboromo Kabupaten Pati Jawa Tengah

*Hans Arthur Philips  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Redjeki  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Agus Sabdono  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Rajungan merupakan hasil laut bernilai ekonomi tinggi yang telah lama dikonsumsi oleh masyarakat dalam dan luar negeri. Tingginya nilai jual yang terdapat di pasar luar dan dalam negeri menyebabkan adanya peningkatan terhadap jumlah penangkapan rajungan. Upaya penangkapan yang terus meningkat menyebabkan hasil tangkapan nelayan semakin lama semakin menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi lebar karapas, berat tubuh, pola pertumbuhan, rasio jenis kelamin dan persentase tingkat kematangan gonad, hubungan lebar karapas dan berat tubuh dan siklus reproduksi rajungan di Desa Keboromo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari 977 ekor rajungan yang diamati, sebaran ukuran lebar karapas rajungan rajungan jantan dan betina yang tertangkap selama penelitian berkisar antara 50-169 mm dengan nilai total tertinggi berada pada interval 100-109 mm dengan jumlah 358 ekor. Hubungan lebar karapas dan berat rajungan menghasilkan pola pertumbuhan alometrik negatif dengan nilai b sebesar 1,47 pada rajungan jantan dan 1,44 pada rajungan betina. Jumlah rasio kelamin rajungan jantan yang tertangkap di Desa Keboromo sebesar 57% (554 ekor) dan 43% (423 ekor) pada rajungan betina. Tingkat kematangan gonad pada rajungan betina terbanyak berada pada kelas II dengan persentase 77% dan dengan jumlah 325 ekor dengan ciri-ciri ukuran abdomen lebar, berwarna gelap (tampak luar abdomen), sudah berisi gonad dan terkadang berwarna jingga.

 

Crab is a marine product with high economic value that has long been consumed by people at home and abroad. The high selling value found in foreign and domestic markets causes an increase in the number of crab catching. The increasing fishing effort causes fishermen's catches to decrease over time. This study aims to determine the variation of carapace width, body weight, growth pattern, sex ratio and the percentage of gonadal maturity level, the relationship between carapace width and body weight and the reproduction cycle of crabs in Keboromo Village.  This research uses a descriptive method. The results of this study showed that from 977 crabs observed, the distribution of carapace width of male and female crabs caught during the study ranged from 50-169 mm with the highest total value being at intervals of 100-109 mm with a total of 358 individuals. The relationship between carapace width and crab weight resulted in a negative allometric growth pattern with a b value of 1.47 for male crabs and 1.44 for female crabs. The sex ratio of male crabs caught in Keboromo Village was 57% (554) and 43% (423) for female crabs. The highest level of gonad maturity in female crabs was in class II with a percentage of 77% and with a total of 325 tails with the characteristics of a wide abdomen, dark color (outside of the abdomen), filled with gonads and sometimes orange.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Desa Keboromo; Pola pertumbuhan; Portunus pelagicus; Tingkat Kematangan Gonad

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.