skip to main content

Kajian Struktur Komunitas Krustasea Pada Kondisi Lingkungan Mangrove Di Desa Tireman Kabupaten Rembang

*Via Jeanieta Berliana Ardyatma  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Sunaryo Sunaryo  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Hadi Endrawati  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

ABSTRACT: Mangrove ecosystems are ecosystems located in coastal areas that are affected by tides so that the bases are always flooded. Mangroves have ecological functions that can support the growth of organisms in them. The ecological functions include nursery ground, feeding ground, and spawing ground for organisms living in it, one of which is crustaceans. The Rembang coastal area is used by the surrounding community to change the function of mangrove vegetation land into a pond area so that it can affect the existence of crustaceans. This study aims to determine the structure of the crustacean community including composition, abundance, diversity, uniformity, dominance, and distribution patterns of mangrove vegetation in Tireman Village, Rembang District, Rembang Regency. The study was conducted in April - May 2019. The method of determining the location using purposive sampling. Sampling uses a qualitative method with a 5x5 meter sampling plot with three repetitions. The material used is crustacean community structure data and environmental parameters. The results obtained were found 10 types from 4 families originating from 2 infra-orders (Brachyura and Anomura). The highest abundance is found in Station B of 1.59 individuals / m2. Diversity individuex is low to moderate (H '= 0.98 - 1.28) and uniformity individuex is low (e = 0.21 - 0.27), and there is no dominance at each research station (C = 0.34 - 0.47). The type of distribution pattern that is found is clustered (clumped).

 

ABSTRAK: Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang terdapat pada daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga dasarnya selalu tergenang air. Mangrove mempunyai fungsi ekologi yang dapat menunjang pertumbuhan organisme yang ada di dalamnya. Fungsi ekologi tersebut meliputi nursery ground, feeding ground, dan spawing ground bagi organisme yang tinggal di dalamnya salah satunya krustasea. Wilayah pesisir Rembang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk alih fungsi lahan vegetasi mangrove menjadi areal tambak sehingga dapat mempengaruhi keberadaan krustasea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas krustasea meliputi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dominansi, dan pola sebaran pada vegetasi mangrove Desa Tireman Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Penelitian dilaksankan pada bulan April – Mei 2019. Metode penentuan lokasi menggunakan purposive sampling. Pengambilan sampel menggunakan metode kualitatif dengan plot sampling 5x5 meter dengan tiga kali pengulangan. Materi yang digunakan adalah data struktur komunitas krustasea dan parameter lingkungan. Hasil penelitian yang diperoleh ditemukan 10 jenis dari 4 famili yang berasal dari 2 infra ordo (Brachyura dan Anomura). Kelimpahan tertinggi terdapat pada Stasiun B sebesar 1,59 individu/m2. Indeks keanekaragaman termasuk kategori rendah hingga sedang (H' = 0,98 – 1,28) dan indeks keseragaman kategori rendah (e = 0,21 – 0,27), dan tidak ada dominansi di setiap stasiun penelitian (C = 0,34 – 0,47). Pola sebaran jenis yang dijumpai yaitu mengelompok (clumped).

Fulltext View|Download
Keywords: Desa Tireman; Mangrove; Krustasea; Struktur Komunitas

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.