BibTex Citation Data :
@article{JMR25926, author = {Humairah Arifia Sabiladiyni and Agus Trianto and Ali Djunaedi}, title = {Uji Pendahuluan Aktivitas Produk Biotransformasi Daun Mangrove Avicennia marina Dengan Isolat Jamur Terhadap Bakteri Patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {7}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Mangrove; Bakteri Patogen; Antibakteri; Senyawa Bioaktif}, abstract = { ABSTRAK : Penyebaran bakteri patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes di Indonesia pada tahun 2013 diketahui mencapai 67,81%. Sumber antibiotik berasal dari bahan kimia juga dari alam, salah satunya berasal dari jenis mangrove A. marina yang mengandung senyawa flavonoid, steroid, fenol, dan tannin. Ekstrak daun A. marina kurang efektif sehingga perlu dilakukan proses biotransformasi dengan harapan akan terbentuk senyawa baru yang lebih berpotensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak jamur dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan penambahan daun mangrove pada media jamur akan mengubah senyawa yang terkandung pada ekstrak daun mangrove. Sampel daun mangrove Avicennia marina diambil di Desa Tugurejo, Semarang dan isolat jamur yang digunakan adalah Fusarium incarnatum, isolat C 12 dan C 14 . Bakteri patogen yang akan diuji adalah bakteri patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes . Kultur jamur dilakukan dengan menambahkan 200 gr dan 400 gr daun mangrove dalam 1000 ml air laut sebagai campuran media. Aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar. Ekstraksi daun mangrove dan jamur simbion dengan pelarut metanol. Hasil ekstraksi kemudian diuji aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 250 μg/disk, 500 μg/disk, dan 1000 μg/disk. Deteksi kelas senyawa antibakteri menggunakan KLT. Visualisasi dengan sinar UV dan reagen vanillin asam sulfat. Ekstrak C 14 dengan media daun mangrove 400 gr menunjukan zona hambat terbesar 12,3 mm pada konsentrasi 500 μg/disk terhadap bakteri Enterobacter aerogenes dan termasuk golongan kuat. Hasil KLT menunjukkan ekstrak jamur C 14 memiliki kandungan yang hampir sama dengan ekstrak mangrove, tetapi setelah disemprotkan vanillin asam sulfat terdapat senyawa lain yang berbeda dari ekstrak daun mangrove. ABSTRACT : The emerge of pathogenic bacteria Klebsiella pneumonia and Enterobacter aerogenes in Indonesia are now reached 67,81 % in 2013 . One of the natural source is mangrove A. marina that contained bioactive compound such as flavonoid, steroid, fenol ,and tannin. Mangrove leaves ex tract is often not effective, so biotransformation process is necessary to change the previous substrate become the new potential compound. The aims of this research to know whether fungal extract can inhibit the bacterial growth and the addition of mangrove leaves on fungal media will change a compound contained on mangrove leaves extract . Mangrove leaves are collected from Desa Tugurejo, Semarang and fungal isolation using Fusarium incarnatum, C 12 and C 14 . K . pneumonia and E . aerogenes w ere the pathogenic bacteria assay ed. The addition of mangrove leaves around 200 gr and 400 gr for fungi culture. Antibacterial activity by agar diffusion method. Extraction of mangrove leaves and fungal symbiont were attached with methanol solvent. Then, this crude extract were assayed for antibacterial activity by the consecutive extract concentrations of 250 , 500 , and 1000 μg/disk. Detect ion of class antibacterial compound was carried out using TLC method and visualization with UV light and vanillin sulfuric acid. The largest antibacterial activity in extract C 14 about 12,3 mm with consentration 5 0 0 μg/disk that inhibits Enterobacter aerogenes and belong to strong group. The results of TLC showed that extract C 14 have almost the same compound with mangrove leaves extract, but after sprayed with vanillin sulfuric acid, there are several compound which different with mangrove leaves extract. }, issn = {2407-7690}, pages = {273--282} doi = {10.14710/jmr.v7i4.25926}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/25926} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK : Penyebaran bakteri patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes di Indonesia pada tahun 2013 diketahui mencapai 67,81%. Sumber antibiotik berasal dari bahan kimia juga dari alam, salah satunya berasal dari jenis mangrove A. marina yang mengandung senyawa flavonoid, steroid, fenol, dan tannin. Ekstrak daun A. marina kurang efektif sehingga perlu dilakukan proses biotransformasi dengan harapan akan terbentuk senyawa baru yang lebih berpotensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak jamur dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan penambahan daun mangrove pada media jamur akan mengubah senyawa yang terkandung pada ekstrak daun mangrove. Sampel daun mangrove Avicennia marina diambil di Desa Tugurejo, Semarang dan isolat jamur yang digunakan adalah Fusarium incarnatum, isolat C12 dan C14. Bakteri patogen yang akan diuji adalah bakteri patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes. Kultur jamur dilakukan dengan menambahkan 200 gr dan 400 gr daun mangrove dalam 1000 ml air laut sebagai campuran media. Aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar. Ekstraksi daun mangrove dan jamur simbion dengan pelarut metanol. Hasil ekstraksi kemudian diuji aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 250 μg/disk, 500 μg/disk, dan 1000 μg/disk. Deteksi kelas senyawa antibakteri menggunakan KLT. Visualisasi dengan sinar UV dan reagen vanillin asam sulfat. Ekstrak C14 dengan media daun mangrove 400 gr menunjukan zona hambat terbesar 12,3 mm pada konsentrasi 500 μg/disk terhadap bakteri Enterobacter aerogenes dan termasuk golongan kuat. Hasil KLT menunjukkan ekstrak jamur C14 memiliki kandungan yang hampir sama dengan ekstrak mangrove, tetapi setelah disemprotkan vanillin asam sulfat terdapat senyawa lain yang berbeda dari ekstrak daun mangrove.
ABSTRACT : The emerge of pathogenic bacteria Klebsiella pneumonia and Enterobacter aerogenes in Indonesia are now reached 67,81% in 2013. One of the natural source is mangrove A. marina that contained bioactive compound such as flavonoid, steroid, fenol,and tannin. Mangrove leaves extract is often not effective, so biotransformation process is necessary to change the previous substrate become the new potential compound. The aims of this research to know whether fungal extract can inhibit the bacterial growth and the addition of mangrove leaves on fungal media will change a compound contained on mangrove leaves extract. Mangrove leaves are collected from Desa Tugurejo, Semarang and fungal isolation using Fusarium incarnatum, C12 and C14. K. pneumonia and E. aerogenes were the pathogenic bacteria assayed. The addition of mangrove leaves around 200 gr and 400 gr for fungi culture. Antibacterial activity by agar diffusion method. Extraction of mangrove leaves and fungal symbiont were attached with methanol solvent. Then, this crude extract were assayed for antibacterial activity by the consecutive extract concentrations of 250, 500, and 1000 μg/disk. Detection of class antibacterial compound was carried out using TLC method and visualization with UV light and vanillin sulfuric acid. The largest antibacterial activity in extract C14 about 12,3 mm with consentration 500 μg/disk that inhibits Enterobacter aerogenes and belong to strong group. The results of TLC showed that extract C14 have almost the same compound with mangrove leaves extract, but after sprayed with vanillin sulfuric acid, there are several compound which different with mangrove leaves extract.
Article Metrics:
Last update: