skip to main content

Arang Aktif dari Ampas Kopi sebagai Absorben Logam Cu Terlarut dalam Skala Laboratorium

*Asnita Fraselina Samosir  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Bambang Yulianto  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Chrisna Adhi Suryono  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pencemaran logam berat Tembaga (Cu) di lingkungan perairan laut saat ini semakin meningkat. Logam berat ini memberikan dampak negatif bagi biota dalam perairan laut dengan menjadi penghambat pertumbuhan hingga menyebabkan kematian. Arang aktif dari ampas kopi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bioadsorben yang efektif. Penelitian mengenai penggunaan ampas kopi sebagai bioadsorben telah banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya serap oleh arang aktif ampas kopi dengan lama perendaman dan konsentrasi yang berbeda terhadap logam berat Tembaga (Cu). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Juni – 18 Juli 2018. Metode yang digunakan ialah metode eksperimental laboratoris. Aktivasi adsorben dilakukan menggunakan HCl 0,1 M selama 48 jam. Kemudian arang aktif dikeringkan pada suhu 1100C selama 3 jam untuk meningkatkan daya serapnya. Berdasarkan analisa Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS) yang telah dilakukan diperoleh daya serap arang aktif dengan konsentrasi 0,5 gr, 1 gr, dan 2 gr dengan masing-masing lama perendaman 15 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit berturut-turut adalah 99,28 %; 95,70 %; 98,79 %; 99,50%; 97,98 %; 95,39 %; 98,66 %; 99,46 %; 99,92 %; 97,04 %; 96,83 %; 98,57 %; 99,94 %; dan 99,96 % dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Konsentrasi adsorben dan lama perendaman yang berbeda terhadap larutan logam Cu diketahui berpengaruh nyata terhadap penyerapan logam berat Cu (p<0,05) oleh arang aktif. Terdapat penurunan daya adsorpsi arang aktif pada lama perendaman 30 menit kemudian tetap mengalami kenaikan daya adsorbsi terhadap logam Cu dengan semakin lama lama perendaman serta semakin tinggi konsentrasi adsorben yang digunakan.

 

Pollution of heavy metals Copper (Cu) in the marine environment is currently increasing. This heavy metal has a negative impact on biota in marine waters by becoming a growth inhibitor that causes to death. Activated charcoal from coffee wastes can be used as an effective bio-adsorbent. Research on the use of coffee wastes as bio-adsorbent has been widely studied. This study aims to knowing the ability of activated charcoal from coffee wastes to absorb heavy metal of copper (Cu) using different immersion times and different concentrations of activated charcoal. The study was conducted on June 3 - July 18, 2018. The method used in this study was an experimental laboratory method. Activation of the adsorbent was carried out using 0.1 M HCl for 48 hours. Then the activated charcoal is dried at 1100C for 3 hours to improve the adsorption capacity of the adsorbent. Based on the analysis of Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS), the absorption of activated charcoal has been obtained with concentrations of 0.5 gr, 1 gr, and 2 gr with contact time of 15 minutes, 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes and 120 minutes are 99.28%; 95.70%; 98.79%; 99.50%; 97.98%; 95.39%; 98.66%; 99.46%; 99.92%; 97.04%; 96.83%; 98.57%; 99.94%; and 99.96% with a stirring speed of 150 rpm. The concentration of the adsorbent and the different immertion times for copper (Cu) solutions significantly affected the absorption of Cu heavy metals (p <0.05) by activated charcoal. There was a decrease in activated charcoal adsorption power at the immertion time of 30 minutes and continued to increase the adsorption power of Cu metal with the longer immertion time and the higher the concentration of the adsorbent used.

Fulltext View|Download
Keywords: logam berat; Cu; arang aktif; ampas kopi

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.