BibTex Citation Data :
@article{JMR24720, author = {Henrian Pradana and Ria Nuraini and Sri Redjeki}, title = {Analisis Sebaran Lebar Karapas dan Proporsi Rajungan Betina Bertelur yang Tertangkap di Perairan Demak}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {8}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Rajungan; Portunus pelagicus; Lebar Karapas; Egg Berried Female}, abstract = { ABSTRAK : Rajungan merupakan komoditas perikanan bernilai ekonomis penting dan memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Salah satu desa yang memproduksi rajungan adalah Desa Betahwalang. Sebagian besar rajungan hasil tangkapan di perairan Betahwalang dikirim untuk di ekspor ke luar negeri. Tingginya permintaan pasar terhadap komoditas perikanan rajungan memicu eksploitasi yang berlebihan sehingga dapat berdampak terhadap kelestarian sumber daya rajungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran lebar karapas dan proporsi EBF ( egg berried female ) rajungan di Desa Betahwalang, Demak terkait dengan upaya pengelolaan rajungan secara berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no. 1 tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2019 di Desa Betahwalang, Demak menggunakan metode random sampling . Pengukuran rajungan dilakukan di bakul yang ada di Desa Betahwalang, Demak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1003 ekor rajungan (83%) yang tertangkap berukuran >10 cm dari total 1203 rajungan tertangkap. Nisbah kelamin di Desa Betahwalang menunjukkan bahwa antara jantan dan betina seimbang (1:1,06). Sedangkan untuk betina bertelur yang tertangkap (EBF) berjumlah 81 ekor rajungan (13%). ABSTRACT : Blue Swimming Crab is one of fisheries commodity with highly important economical and commerce value. One of the village that produce blue crab is Betahwalang. Most of the crabs are exported. With high demand of blue crab resulting in over exploitation that affects the population of blue crab. The purpose of this research is to analyze the spread of carapace width and the proportion of EBF (Egg Berried Female of the blue swimming crab in Desa Betahwalang, Demak that are related with the continuous management effort of blue crab consistent with Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 1 Tahun 2015. This research was conducted on February – March 2019 at Desa Betahwalang, Demak using random sampling method. The measurement of blue crab was done on the buyer at Desa Betahwalang, Demak. The results show that 1003 blue crab (83%) that were caught had carapace width more than 10 cm from 1203 blue crab caught. The ratio of male and female crab show that male and female were equal (1:1,06). For the egg berried female (EBF) that were caught shows 81 blue crab caught (13%). }, issn = {2407-7690}, pages = {333--339} doi = {10.14710/jmr.v8i4.24720}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/24720} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK : Rajungan merupakan komoditas perikanan bernilai ekonomis penting dan memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Salah satu desa yang memproduksi rajungan adalah Desa Betahwalang. Sebagian besar rajungan hasil tangkapan di perairan Betahwalang dikirim untuk di ekspor ke luar negeri. Tingginya permintaan pasar terhadap komoditas perikanan rajungan memicu eksploitasi yang berlebihan sehingga dapat berdampak terhadap kelestarian sumber daya rajungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran lebar karapas dan proporsi EBF (egg berried female) rajungan di Desa Betahwalang, Demak terkait dengan upaya pengelolaan rajungan secara berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no. 1 tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2019 di Desa Betahwalang, Demak menggunakan metode random sampling. Pengukuran rajungan dilakukan di bakul yang ada di Desa Betahwalang, Demak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1003 ekor rajungan (83%) yang tertangkap berukuran >10 cm dari total 1203 rajungan tertangkap. Nisbah kelamin di Desa Betahwalang menunjukkan bahwa antara jantan dan betina seimbang (1:1,06). Sedangkan untuk betina bertelur yang tertangkap (EBF) berjumlah 81 ekor rajungan (13%).
Article Metrics:
Last update: