BibTex Citation Data :
@article{JMR11412, author = {Putri Mayani and Widianingsih Widianingsih and Hadi Endrawati}, title = {Kajian Struktur Komunitas Fitoplankton Di Perairan Pantai Desa Tapak Kecamatan Tugu Kota Semarang}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {Struktur Komunitas, Fitoplankton, Tapak, Tugu, Semarang}, abstract = {Fitoplankton merupakan biota tumbuhan yang bersifat autotrophic dan merupakan produsen primer di perairan. Perairan Pantai Desa Tapak dikelilingi oleh perumahan penduduk, kawasan industri, dan aktivitas nelayan yang akan menyumbang pencemaran organik maupun pencemaran anorganik. Perairan ini mengalami peningkatan ketinggian permukaan sebagai akibat pasang tinggi rob, yang mengakibatkan penggenangan daerah pertambakan dan sebagian dari estuaria. Penggenangan tersebut berakibat kepada peningkatan percampuran unsur hara yang diduga akan mempengaruhi keberadaan dan struktur komunitas fitoplankton pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton yang meliputi kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi fitoplankton di Perairan Pantai Desa Tapak, Kecamatan Tugu, Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober - November 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif , pengumpulan data dengan Sample Survey Method . Sampel fitoplankton diambil secara horizontal dengan planktonnet 37 µm. Sejumlah 3 stasiun pengambilan sampel telah ditetapkan dengan metode pertimbangan ( purposive sampling method ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur komunitas fitoplankton di Perairan Pantai Desa Tapak tersusun atas 3 kelas fitoplankton yang terdiri dari 24 genus fitoplankton, yaitu kelas Bacillariophyceae (17 genus), kelas Dinophyceae (5 genus), dan Cyanophyceae (2 genus). Genus yang mempunyai kelimpahan tertinggi adalah Skeletonema, Thalassionema, Thalassiothrix, dan Pleurosigma dari kelas Bacillariophyceae. Kelimpahan fitoplankton rata-rata berkisar 25.426 – 34.100 sel/m 3 . Nilai keanekaragaman berkisar 1,68 – 2,05, dimana tertinggi pada stasiun II dan terendah pada stasiun III. Keseragaman berkisar 0,66 – 0,76, dimana tertinggi pada stasiun II yang diikuti dengan stasiun I dan stasiun III. Nilai dominansi berkisar 0,24 – 0,34, dimana tertinggi pada stasiun III dan diikuti stasiun I dan stasiun II}, issn = {2407-7690}, pages = {535--543} doi = {10.14710/jmr.v3i4.11412}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/11412} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update: