skip to main content

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN SCHOOL WELL-BEING PADA MAHASISWA

Published: 22 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract
Masalah yang seringkali dialami oleh mahasiswa di kampus adalah ketika mereka kurang bisa membagi waktu untuk kuliah, mengerjakan tugas, melakukan kegiatan organisasi, dan melakukan penyesuaian dengan lingkungan kampus, baik itu dosen maupun teman-temannya. Hal demikian menyebabkan permasalahan menjadi semakin kompleks serta menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan, menekan, dan membosankan. Konsekuensinya adalah munculnya pola reaksi negatif pada diri mahasiswa, seperti stres, bosan, terasingkan, kesepian, dan depresi. Keadaan tersebut dapat berdampak pada penilaian individu terhadap kesejahteraan psikologis selama mengikuti kegiatan di kampus yang disebut school well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara penyesuaian diri dengan school well-being pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini adalah 247 mahasiswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan Skala penyesuaian diri (25 item; α = 0.84) dan Skala school well-being (24 item; α = 0.81). Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi antara penyesuaian diri dengan school well-being adalah sebesar 0.30 dengan p = 0,000 (p<0,05). Koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan bahwa arah kedua variabel adalah positif, artinya semakin baik penyesuaian diri, maka makin positif school well-being. Penyesuaian diri memberikan kontribusi efektif sebesar 8.7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penyesuaian diri mempengaruhi school well-being sebesar 8,7%.
Fulltext View|Download
Keywords: penyesuaian diri, school well-being, mahasiswa

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.